Kabut Asap Mulai Terasa

Karhutla Mengganas di Rohil

Karhutla Mengganas di Rohil

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Hingga Senin (15/8), kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Rokan Hilir, terus mengganas. Tim Satgas Karhutla pun harus memusatkan perhatian untuk memadamkan api di kawasan tersebut.

Tidak hanya di Rohil, titik api juga terus terpantau di sejumlah daerah  lainnya. Bahkan di beberapa daerah, warga sudah mulai merasakan adanya kabut asap. Selain di Rokan Hilir, kondisi itu juga dirasakan warga Kota Dumai dan Duri, Kabupaten Bengkalis.

Ganasnya kebakaran hutan dan lahan di Rohil, juga terpantau oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru. Sepanjang Senin kemarin, di daerah ini terpantau sebanyak 54 titik. Dari jumlah itu, sebanyak 39 titik diyakini sebagai titik api.

Karhutla Parahnya Karhutla di Rokan Hilir, membuat Kapolda Riau Brigjen Supriyanto langsung turun tangan melakukan pemadaman.


Hal serupa juga dilakukan Dansatgas Karhutla Riau yang juga Danrem 031/WB, Brigjen Nurendi. Hingga tadi malam, Kapolda Brigjen Supriyanto bahkan memutuskan menginap di Rohil untuk mengawasi proses pemadaman.

Dari pantauan lapangan, kabut asap tipis tampak sudah menyelimuti sebagian wilayah Rohil sejak Senin pagi kemarin. Aroma khas kebakaran lahan sudah terasa cukup cukup menyengat.

Salah satu kawasan yang dilanda cukp parah adalah di Desa Putat, Kecamatan Tanah Putih. Di lokasi itu, api tampak mengganas di banyak titik. Bahkan hingga magrib kemarin, kawasan itu masih tampak membara.

Buntutnya, Kapolda pun memutuskan untuk menginap di tempat itu. Ikut mendampinginya Dansat Brimob Kombes Pradah Pinunjul dan Kabid Humas AKBP Guntur Aryo Tejo, serta Kapolres Rohil, AKBP Hendri Posma Lubis.

Sesudah salat Magrib dan berbuka puasa, Kapolda langsung apel dadakan di sisa lahan terbakar. Setelah itu, tim bergerak masuk ke dalam lahan gambut, dengan penerangan seadanya.

"Situasinya tidak memungkinkan untuk pergi, karena kalau ditinggalkan atau tidak dituntaskan, dikhawatirkan sisa kebakaran lahan menyala lagi keesokan harinya" ujarnya. "Sekarang kita fokus pendinginan," lanjutnya.

Selain itu, Kapolda juga mengikut sertakan beberapa orang penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus untuk mendalami penyebab kebakaran lahan, sekaligus melacak siapa pelakunya. "Informasi awal ini lahan milik masyarakat yang bersengketa," beber dia.

Sementara itu, pengalaman tak mengenakkan juga dialami Danrem 031/WB, Brigjen Nurendi. Saat ikut memadamkan api di kawasan Teluk Bono Dua Kabupaten Rohil, kakinya sempat terperosok ke dalam tanah gambut bekas kebakaran. Tak jauh dari lokasi itu, api masih tampak membakar lahan di kawasan itu.

"Tadi sempat terperosok ke gambut, tapi alhamdulillah tak apa-apa," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edward Santer yang turut turun di lokasi itu.

Menurut Edwar, untuk memadamkan api di kawasan itu, metode bom air dinilai paling tepat mengingat susahnya mendapatkan air di kawasan itu.

Kabut Asap Mulai Terasa
Akibat Karhutla di sejumlah kawasan di Riau, kabut asap tipis pun sudah mulai dirasakan masyarakat. Tak ayal, kondisi itu tentu saja membuat masyarakat menjadi cemas.

"Ketika berangkat kerja tadi, saya lihat kabut asap sudah nampak di jalan raya, dan kami kuatir dengan kondisi udara begini karena cuaca Dumai juga sangat panas," kata seorang pekerja swasta, Fally.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Dumai Muhammad Ridho memperkirakan, kabut asap yang muncul tersebut berasal dari Karhutla di sejumlah kecamatan di Kota Dumai.

Ia juga mengakui, Kota Dumai saat ini sudah dikepung kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejumlah wilayah dan beberapa kabupaten tetangga, sehingga memicu kemunculan kabut asap.

Kondisi serupa juga dirasakan Eric, warga Babussalam, Duri. Dikatakannya, bau asap akibat Karhutla juga terasa begitu kuat.

"Apa kebakaran lahan sudah mulai lagi, atau ini dampak dari pabrik tempurung di Kulim, Duri. Bau asapnya sangat menyengat," ujarnya.

Begitu juga warga Duri lainnya, Yuli Adi dan Peni Wulandari yang membuat status di Media Sosialnya mengenai bau asap di Kota Duri datang lagi. Mereka khawatir, setelah asap, serpihan sisa pembakaran pun akan tiba.

Turunkan Helikopter Terpisah, tim Udara Satgas Karhutla Riau menurunkan helikopter pengebom air jenis MI-8 bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) khusus ke Rohil.

"Hari ini (kemarin,red) helikopter fokus melakukan pemadaman Karhutla di Rokan Hilir," ungkap Kepala Seksi Base Ops Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Mayor Ferry Duwantoro.

Dikatakan, titik api terpantau berada di Desa Putat, Kecamatan Tanah Putih, dan Desa Siarang-arang Kecamatan Pujud Kabupaten Rokan Hilir.

"Untuk operasi hari ini heli kita arahkan pengisian bahan bakar di Kota Dumai agar lebih dekat ke lokasi kebakaran," jelas Ferry.

Selain fokus pemadaman di Rokan Hilir, pada hari ini satu heli MI-171 turut diterbangkan ke wilayah Kabupaten Kampar. Kebakaran yang terjadi di wilayah Kampar memang harus segera ditanggulangi karena berpotensi mengganggu aktivitas penerbangan di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim Pekanbaru.
     
92 Titik Panas Sementara dari pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru, sebanyak 92 titik panas menyebar di sembilan kabupaten/kota di Riau, yang berada di wilayah pesisir Riau.

Rokan Hilir merupakan pusat konsentrasi dengan 54 titik. Lalu Dumai terdeteksi 15 titik panas, Bengkalis delapan titik, Rokan Hulu terpantau lima titik, Siak, Indragiri Hulu dan Kepulauan Meranti sama-sama memberi sumbangan tiga titik serta Kampar satu titik
   
Dari total titik panas di Riau, lanjutnya, 64 titik di antaranya merupakan titik api. Sebab, memiliki tingkat kepercayaan di atas 70 persen dan sebagai pertanda bahwa potensi karlahut sangat besar kemungkinan terjadi pada delapan daerah
   
"Seperti Rokan Hilir ada 39 titik, Dumai sebanyak 10 titik, Bengkalis ada 5 titik, Rokan Hulu dan Indragiri Hulu masing-masing tiga titik, (Kepulauan) Meranti ada dua titik, Siak dan Kampar sama-sama memberi sumbangan satu titik," jelas Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin. (rtc,grc, ral, sis)