Sosialisasi FAC di SD Kuansing

Edukasi Bahaya Kebakaran Sejak Dini

Edukasi Bahaya Kebakaran Sejak Dini

KOTOBARU (riaumandiri.co)-Puluhan siswa SDN 002 Kotobaru, Kuantan Singingi, tampak antusias mendengarkan penjelasan dari Tim Desa Bebas Api PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) mengenai bahaya api dan cara mencegah kebakaran, Senin (15/8).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Masyarakat Siaga Api (Fire Aware Community/FAC) dalam memberikan edukasi mengenai bahaya kebakaran sejak dini ke 50 SD di 50 Desa. Selama seminggu ini, penyuluhan FAC akan dilaksanakan di sekitar estate Teso.


Kepala SDN 002 Kotobaru, Ediwanto sangat mendukung upaya perusahaan untuk memberi pemahaman kepada anak-anak mengenai bahaya kebakaran yang akan berdampak di semua aspek termasuk kesehatan.



"Sangat penting kiranya kita paham hahaya dari api yang dapat membuat bencana seperti kebakaran dan kabut asap. Kami dari pihak sekolah berharap sekali kepada bapak dan ibu untuk memaparkannya. Kami juga berpesan kepada anak anak menyimak dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh pemateri," tutur Ediwanto.


Manajer Free Fire Village Program, Sailal Arimi menyampaikan bahwa edukasi sejak dini ke anak-anak sekolah dasar ini sangat penting. Selain memberi pengetahuan dalam bahaya kebakaran dan cara mencegahnya, juga memberi pengetahuan tentang ilmu pengetahuan alam.


"Kita kesulitan untuk memberi edukasi ke orang tua. Edukasi ke anak-anak selain lebih mudah juga lebih efektif sebagai program jangka panjang. Tujuan sosialisasi ini juga untuk masa depan bangsa kita. Kami juga mengajak adik-adik untuk  memberitahu kawan kawan yang lain untuk tidak bermain api maupun membakarnya," ujar Sailal.


Sosialisasi dimulai dengan pemutaran video animasi bercerita tentang tokoh alam dan bunga, yang dilanjutkan dialog interaktif dan memberi kesempatan kepada kepada siswa untuk memberikan ide terbaik untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang ditulis pada sebuah kertas dan ditempelkan dalam poster. Pemateri juga mengedukasi anak anak untuk cinta terhadap lingkungan, mulai dari menggunakan konsep reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), recycle (mendaur ulang).

Selain Kotobaru, dalam seminggu ini sosialisasi FAC juga akan dilaksanakan di daerah Penghidupan, Gunung Sahilan, dan Siabu. (rls)