Kisah Kapolsek Batang Cenaku Senpi Rakitan Senpi Ditukar Cermin dan Gunting

Senpi Rakitan Senpi Ditukar Cermin dan Gunting

Senpi Rakitan Senpi Ditukar Cermin dan Gunting

RENGAT (riaumandiri.co) - Lebih 70 pucuk senjata api rakitan atau Senapan Gobok, milik masyarakat Suku Anak Dalam di Kecamatan Batang Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu, berhasil dikumpulkan jajaran Polsek Batang Cenaku.

Kendati penyerahan gobok tersebut dilakukan secara sukarela, namun bukan berarti polisi tidak menemukan kendala. Butuh strategi dan pendekatan emosional agar suku pedalaman yang tidak mengerti bahasa Indonesia itu untuk mau menyerahkan senpi tersebut.

Seperti dikisahkan Kapolsek Batang Cenaku, Iptu Arsyad. Dirinya yang memimpin langsung pengumpulan senjata ini, sempat tidak makan di dalam rimba. Bahkan, ia harus mengendap masuk ke komunitas suku pedalaman ini dan tidak pulang selama tiga hari.


"Mereka merakit sendiri senpi yang biasa disebut Gobok itu untuk Senpi berburu hewan demi kelangsungan hidup mereka," kisah Iptu Arsyad, Minggu (14/8).

Mengetahui senjata tersebut tidak mengantongi izin penguasaan dan dikhawatirkan bisa disalahgunakan, dirinya mencoba meminta secara baik-baik.

Namun tentu saja permintaan itu tidak langsung dipenuhi. Untuk itu pihaknya harus memutar otak dan melakukan pendekatan persuasif agar mereka bersedia menyerahkan.

"Itu tidak mudah, butuh pendekatan agar mereka tidak marah dan suka rela memberikannya," lanjut Iptu Arsyad.

Saat berjumpa dengan suku pedalaman ini, Arsyad membawa bekal makanan secukupnya. Niat awalnya, dia bisa pulang cepat jika stok makanan habis. Tapi apalah daya, Iptu Arsyad sempat tidak tahu jalan pulang saat makanannya habis.

"Saya sempat tiga hari di dalam hutan, tidak pulang. Makanan yang saya bawa habis, jadi saya makan saja apa yang ada di hutan. Pernah juga tidak makan seharian," ceritanya sambil menyeka air matanya mengenang kisahnya.

Sekian lama berusaha, akhirnya Iptu Arsyad mengetahui keinginan masyarakat suku terbelakang ini. Arsyad melihat para Suku Anak Dalam tidak mau senjata mereka diminta begitu saja, tanpa ada imbalan. Untuk itu, Arsyad mencoba menukar sesuatu barang dengan senpi rakitan tersebut.

"Jangan coba-coba menawarkan barang berbentuk sembako seperti mie dan beras kepada mereka. Mereka tidak mau itu. Lalu mereka melihat gunting yang saya bawa dan menginginkannya, lalu saya berikan asalkan mereka mau memberikan senjata api mereka," paparnya.

Akhirnya, Arsyad menukarkan gunting yang dibawanya dengan sepucuk senjata api. Dia kembali berpikir, agar semua senjata api milik Suku Anak Dalam diserahkan, kemudian Arsyad menawarkan kaca cermin yang dibawanya.

"Mereka (Suku Anak Dalam), kaget dan tertarik melihat kaca cermin. Mereka bisa melihat wajah mereka di cermin tersebut. Saya lihat mereka tertarik, lalu minta kepada saya, dan kembali saya minta juga senjata api mereka, tapi satu kaca cermin ditukar dengan tiga senjata api. Mereka sepakat. Selain itu, kami juga menukarkan tembakau yang wanginya disukai mereka serta baterai penerang," lanjutnya.

Tak kehabisan akal, Arsyad pun berjanji kepada Suku Anak Dalam untuk memberikan tembakau lebih banyak, agar mereka memberikan senjata api mereka tanpa ada paksaan. Sebagian Suku Anak Dalam mau melakukannya, sebagian lagi masih enggan.

"Hingga akhirnya, terkumpul sebanyak 73 senpi rakitan mereka. Ada yang kami jemput dengan menukarkannya dengan benda yang mereka sukai, ada juga yang mereka antar setelah kita beritahu, kita punya aturan hukum atas kepemilikan senjata api itu," tukas Iptu Arsyad.

Mengetahui kisah ini, sebut Arsyad, Kapolda Riau, Brigjen Pol Supriyanto, memberikan apresiasi atas kesukarelaan masyarakat yang menyerahkan senpi rakitan milik mereka.

"Kita senang dan bangga, Bapak Kapolda (Riau) mau datang langsung ke sini (Mapolsek Batang Cenaku,red) menerima dan memusnahkan secara langsung senpi ini," aku Iptu Arsyad yang diaminkan sejumlah tokoh masyarakat Batang Cenaku yang ditemui Haluan Riau sehari sebelumnya.

"Alhamdulillah, Bapak Kapolda juga memberikan 1 ekor kerbau kepada para Suku Anak Dalam untuk dibagi-bagi karena sudah mau memberikan senpi mereka. Mudah-mudahan saudara kita Suku Anak Dalam yang lain juga mau memberikan senjata api rakitan mereka," harap Arsyad.

Lebih lanjut, Arsyad yang dimintakan khusus oleh warga untuk terus bertahan di Polsek Batang Cenaku ini, menegaskan kalau upaya pengumpulan senpi rakitan ini masih terus dilakukannya. Ditargetkannya, dalam sebulan ini akan mengumpulkan 200 pucuk senpi rakitan dari Suku Anak Dalam.

"Kami berjanji, akan lebih memberikan perhatian kepada saudara kita Suku Anak Dalam ini. Kami minta dukungan dari pemerintah dan pimpinan Polri untuk melakukan ini," imbuh Kapolsek Batang Cenaku Iptu Arsyad. (dod)