Pengerukan Dermaga II Roro Air Putih

Hanya Buang-buang Duit Saja

Hanya Buang-buang Duit Saja

Bengkalis (riaumandiri.co)- Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis, H Zamzami mengaku tidak sependapat dilakukannya pengerukan Drmaga II Roro Air Putih, seperti pendapat yang dilakukan saat hearing dengan Dishubkominfo Bengkalis beberapa lalu. Sebab, hal tersebut akan membuang duit saja.


Saat hearing dinas terkait mengusulkan anggaran perencanaan pengerukan dermaga II pelabuhan Roro Air Putih pada APBD Perubahan 2016 pengerukan. Jika disetujui, maka pengerukan akan dilakukan pada tahun 2017.


Menurut Anggota Komisi II ini, cara terbaik untuk mengatasi persoalan pendangkalan tersebut adalah dengan menambah dermaga agak ke depan.
Pendapat yang disampaikan bukan tanpa alasan. Menurutnya, sekitar dua bulan sebelum peresmian pelabuhan roro yang baru sudah dilakukan pengerukan, faktanya pelabuhan tersebut tidak bisa digunakan, apalagi ketika air laur sedang dalam kondisi surut terendah. “Kalau dikeruk hanya akan membuang-buang duit saja, saya yakin satu atau dua tahun kemudian akan dilakukan pengerukan lagi. Karena kondisi pelabuhan roro yang baru ini berbeda dengan yang di Sei Selari, di sana arusnya cukup deras karena ada doronga dari arus Sungai Siak, sedangkan di Air Putih ini tidak seperti itu sehingga sedimentasinya sangat cepat,” ujar Zamzami.



Mantan kepala Syahbandar Bengkalis, Selatpanjang dan Pekanbaru ini kembali menyampaikan, kasus pelabunan BSL dan BSSR Selatbaru adalah contoh nyata. Konsultan mengatakan, ketika dilakukan pengerukan lalu dan kapal sudah bisa sandar maka lama kelamaan akan terbentuk alur.


“Nyatanya kita bisa lihat, sudah berapa kali pelabuhan BSL dikeruk, begitu juga pelabuhan Selatbaru. Alur memang ada tapi kalah cepat dengan sedimentasi. Tengoklah pelabuhan BSL saat kondisi surutu terendah, karena terpaksa saja kapal mau sandar, itupun sudah menerjang lumpur,” ujarnya.


Untuk itu, kata Ketua Fraksi PAN ini, satu-satunya jalan adalah dengan menambah lebih panjang dermaga beberapa puluh meter lagi ke depan, setidaknya disamakan dengan pelabuhan lama yang ada di sebelah pelabuhan baru.


“Intinya, dilakukan kajian terlebih dahulu berapa puluh meter seharusnya ditambah, kalau memang harus lebih panjang dari pelabuhan lama ya  harus dilakukan. Dan saya yakin menambah lebih panjang dermaga lebih efesien ketimban kita melakukan pengerukan,” sebutnya.
Perlu dipahami lagi kata Zamzami, pelabuhan roro Air Putih yang lama, persis berada di tobe (kondisi tepian terdalam). Makanya, ketika air laut sedang surut terendah, pelabuhan tersebut, masih tetap bisa digunakan, karena di lokasi tersebut sangat dalam. (man)