Titik Panas Bertambah

Perambah Terus Babat Tesso Nilo

Perambah Terus Babat Tesso Nilo

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Meski sudah sering disorot, namun aksi perambahan dalam areal Taman Nasional Tesso Nilo, di Kabupaten Pelalawan, hingga kini masih saja berlangsung. Yang lebih mengenaskan, perambahan dilakukan secara besar-besaran. Tidak hanya itu, aksi pembakaran lahan di kawasan tersebut juga masih terus berlangsung.

Aksi perambahan dan pembakaran lahan terpantau tim udara Satgas Karhutla Riau, Senin (8/8).

Di salah satu kawasan, tim udara satgas Karhutla menemukan satu hamparan lahan yang kondisinya telah gundul dan siap tanam. Di tengah-tengah kawasan yang telah gundul itu, juga tampak ada pondokan, yang diduga dihuni para perambah.


Dari foto yang diabadikan tim Satgas tersebut, tampak jelas kawasan TNTN telah dirambah dalam skala besar-besaran. Kawasan yang dirambah tampak sudah ditata rapi. Kuat dugaan, perambahan dilakukan dengan menggunakan alat berat. Lahan yang telah dirambah dibatasi dengan akses jalan.

Tumpukan semak belukar tersusun rapi dikumpulkan tersusun memanjang. Terlihat mencolok dari udara antara kawasan yang dirambah dengan yang tidak.

Tidak hanya itu, tim Udara Satgas Karhutla juga menemukan kawasan hutan yang baru saja dibakar. Namun berapa total Perambah luas lahan yang terbakar, belum diketahui secara pasti.

Menyikapi temuan tim tersebut, Komandan Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Provinsi Riau, Marsma Henri Alfiandi, tak menampiknya.

Henri juga tampak sulit berkata-kata, karena prihatin dengan temuan itu. "Ini sakti mandraguna," ujarnya menahan emosi.

Menurut informasi dari Satgas, setidaknya terdeteksi empat hotspot (titik panas, red) di TNTN pada Senin kemarin. Persisnya di Desa Kesuma, Dusun Bukit Kesuma Kecamatan Pangkalan Kuras.

Belum ada data rinci berapa hektare lahan yang terbakar. Petugas gabungan pun masih berada di lokasi.

Ditambahkannya, hingga saat ini ada sejumlah daerah yang masih banyak ditemukan titik api. Salah satunya adalah Kabupaten Rokan Hilir. "Saat ini helikopter waterbombing melanjutkan ke koordinat hotspot di Bangko, Rokan Hilir," tutur Henri.

Sedangkan titik api baru terpantau di wilayah Tasik Serai, Bengkalis. Namun Satgas melaporkan lahan terbakar terjadi di area open akses.

Satgas Udara Pemadam Api Provinsi Riau telah mengerahkan empat pesawat pemadam, di antaranya dua helikopter waterbombing dan dua pesawat air tractor.

Terus Bertambah Sementara itu, Satelit Tera dan Aqua memantau titik panas di Pulau Sumatera terus bertambah. Hingga Senin sore kemarin, jumlahnya mencapai 173 titik atau meningkat dari sehari sebelumnya yang berjumlah 163 titik.

Khusus untuk wilayah Riau, titik panas yang terpantau berjumlah 22 titik. "Titik panas terpantau pukul 06.00 WIB," ungkap Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru, Sugarin.

Dikatakan, titik panas tersebut ditemukan hampir di seluruh kawasan di Pulau Sumatera. Seperti Bangka Belitung 40 titik, Lampung 13 titik, Sumatera Barat 10 titik, Sumatera Selatan 51 titik, Sumatera Utara 30 titik, Jambi dua titik, Bengkulu empat titik, dan Kepulauan Riau satu titik.

Sedangkan wilayah Riau terdeteksi 22 titik panas yang tersebar di Bengkalis dua titik, Rokan Hilir tujuh titik, Kampar tiga titik, Rokan Hulu dua titik, Indragiri Hilir satu titik, Indragiri Hulu satu titik, Kuantan Singingi dua titik, dan Pelalawan empat titik.

"Tingkat kepercayaan di atas 70 persen atau tujuh titik yang berpotensi titik api," ucap Sugarin.

Menurut Sugarin, pada umumnya cuaca di Riau cerah berawan. Peluang hujan disertai petir terjadi di Riau bagian pesisir timur. "Temperatur maksimum 32-35 derajat Celsius," ujarnya. (bbs, grc, dtc, ral, sis)