Saya Malu Riau Rawan Korupsi

Saya Malu Riau Rawan Korupsi

(riaumandiri.co) - Sebagai orang yang tinggal di tanah Melayu, kok saya merasa malu yah ketika KPK menetapkan Provinsi Riau sebagai daerah rawan korupsi? Apalagi tiga orang mantan gubernur di Riau semaunya berakhir di jeruji besi. Ini akan menjadi catatan sejarah bagi generasi hari ini dan mendatang dan efeknya tentu saja di mata nasional, Riau akan mendapatkan catatan merah, meski di Riau juga terkandung sumber daya alam minyak yang melimpah.


Apalagi sebentar lagi 9 Agustus 2016, Provinsi Riau tercinta akan berulang tahun ke-59. Ini usia yang sudah memasuki masa pensiun dan tua dan harusnya sudah mempersiapkan lebih baik lagi dalam segala hal dan sudah mapan.


Para pemimpin di Riau harus menjadikan penetapan oleh KPK ini sebagai catatan besar dan jangan lagi tersandung korupsi dan KKN untuk kesekian kalinya. Bangunlah Riau berdasarkan kualitas dan tempatkan setiap orang pada porsi dan mutunya, jangan berdasarkan kedekatan dan jangan bagi-bagi proyek kepada saudara-saudara terdekat, karena ini akan menjadi preseden buruk bagi sejarah di Riau.



Sebagai warga yang sudah puluhan tahun tinggal di Riau, saya menilai Riau adalah propinsi yang sangat berkembang pesat dan maju pesat. Di mana hotel, mal dan kafe begitu menjamur berdiri dan di malam hari suasananya sangat hidup dan megah. Apalagi, masyarakat di Riau ini sangat konsumtif dan suka belanja, sehingga membuat Riau menjadi surga belanja yang mempesona.


Di Bandung di mana saya hampir seminggu berada di sana, bangunannya masih bangunan tua yang tetap dimanfaatkan dan dilestarikan. Tidak ada hal yang membuat saya berdecak kagum ketika berada di kota ini. Karena sama saja seprerti kota lainnya, masih banyak sampah saya lihat di mana -mana, penduduknya pun banyak yang memilih menjadi pedagang dan angkutan kota masih menjadi transportasi idola meski Uber dan Blue Bird sudah ada di sana.


Apa yang saya lihat digembar-gemburkan di televisi dan media sosial pun pada kenyataan tidaklah sama dengan apa yang saya lihat. Saya menilai justru Riau jauh lebih maju khususnya Kota Pekanbaru dalam hal pembangunan fisik dan berdirinya tempat hiburan dan jajanan. Dengan begitu Riau akan bisa menjadi lebih baik lagi ke depan bila dimpimpin oleh pemimpin yang punya ide-ide cemerlang dan mampu memanfaatkan sumber daya yang ada untuk memajukan Riau ke depan.


Di ulang tahun ke-59 pada 9 Agustus mendatang, saya berpesan kepada Gubri Bang Andi Rahman, agar lebih gesit lagi mengelola sektor pariwisata di Riau. Karena pesona Riau tak kalah dari daerah lainnya. Hanya saja pengelolaan dan promosinya yang harus lebih ditingkatkan. Lakukan kerja sama menguntungkan bidang promosi dengan media massa sehingga pesona pariwisata di Riau bisa terdengar hingga ke manca negara dan mendatangkan PAD bagi Riau dan mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar pariwisata tersebut.***