Suharyoto Sastrowigyo

"Puasa Mutih" 40 Hari Selesaikan Novel 400 Halaman

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Suharyoto Sastrosuwigyo, seniman Riau yang lebih dikenal dengan panggilan Aryo, melakukan Puasa Mutih, selama 40 hari untuk menyelesaikan novel terbarunya setebal 400 halaman dengan judul Metanusantara.


Puasa Mutih adalah, berbuka puasa hanya dengan nasi putih dan air putih selama 40 hari. "Alhamdulillah, novel ini selesai dalam 40 hari. Setiap hari saya menulisnya sebanyak 10 halaman," katanya, saat Peluncuran Novel Metanusantara di DK Jazz Coffee, Rabu (3/8).


Dalam peluncuran novel di Jazz Coffee yg terletak di Jalan Pembangunan 11 Pekanbaru itu, dihadiri sejumlah tokoh masyarakat antara lain Syamsul Bahri, Aziz Zainal, Temul Amsal, Jhoni Setiawan Mundung, Ketua PWI Riau Dheni Kurnia dan lainnya.



Sejumlah penyair Riau seperti A Aris Abeba, Fakhrunnas MA Jabbar, Kazzaini KS, Hang Kafrawi, Jefri Al Malay, Fedli Aziz, Kunni Masrohanti, Mhd Husin, Corry Islami, Fitra Harahap dan sejumlah penyair Riau lainnya ikut membaca sajak. Sebagian besar dari penyair bahkan membacakan cuplikan tulisan dari novel Aryo.


Acara semakin semarak, setelah penyair Senior A Aris Abeba, tampil sebagai pembawa acara. Aris dengan gayanya yang khas membuat suasana peluncuran buku menjadi hidup, hangat dan meriah. Dengan gayanya yang khas, Aris Abeba membuat acara peluncuran buku semarak sampai ditutup Pukul 00:00 dinihari.


Dalam kata pengantarnya malam kemarin, Aryo menyebut, Metanusantara adalah novelnya yang pertama. Karena sebelum ini dia hanya mencetak buku puisi puisinya. Novel ini bercerita tentang ajakan kepada manusia untuk damai di bumi Allah. Berdamai dengan lingkungan, berdamai dengan alam, berdamai dengan sesama dan katakanlah yang benar itu adalah kebenaran yang sesungguhnya. Kebenaran yang datang dari Tuhan Yang Maha Esa.


Aryo yang lahir di Jogyakarta 6 Oktober 1967 ini, sejak remaja sudah tinggal di Riau, ikut orangtuanya yang menjadi warga transmigrasi di Petapahan, Kabupaten Kampar. Sejak remaja Aryo sudah menekuni dunia kepenyairan dan teater, yang membawanya keliling Indonesia bahkan beberapa negara Asean.


Ditambahkannya, 9 Agustus mendatang, novel Metanusantara juga akan diluncurkan di Provinsi Jambi, dengan pembahas utama, Prof Dr Sudaryono, Guru Besar FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Jambi. Acara ini dilaksanakan oleh Himpunan Sarjana Kesusasteraan Indonesia (HISKI) Provinsi Jambi. (rls)