Tingkatkan Kapasitas SDM

Unilak Gelar Pelatihan Kurikulum

Unilak Gelar Pelatihan Kurikulum

PEKANBARU(riaumandiri.co)- Dalam rangka meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia untuk mendukung Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, Rabu (27/7), Universitas Lancang Kuning menggelar pelatihan kurikulum perguruan tinggi.


Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan kerjasama dengan Universitas Negeri Jakarta (UNJ), berlangsung di aula perpustakaan Unilak, diikuti seluruh dosen program studi administrasi negara.


Rektor Unilak Hasnati, dalam uraian singkatnya mengatakan, pelatihan yang dilakasanakan bukan hanya dihadiri tim kurikulum, namun juga diikuti oleh staf pengajar. Dia berharap, melalui pelatihan yang diselenggarakan dapat meningkatkan sistem pengajar di Unilak, karena unsur KKNI untuk memastikan perguruan tinggi bisa menghasilkan mahasiswa yang punya sikap.



Kemudian juga memiliki kemampuan kerja, penguasaan pengetahuan, dan wewenang serta tanggung jawab terhadap bidang ilmu saat lulus sesuai dengan level yang dimiliki. "Dari pelatihan ini kita mengharapkan dapat meningkatkan sistem pengajar di Unilak, sesuai dengan visi unggul 2030 yang berbasiskan Melayu," singkat Hasnati, saat membuka kegiatan pelatihan kurikulum.


Menurut Ketua Panitia Junaidi, penerapan KKNI di perguruan tinggi sangat penting karena akan menguatkan akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan sekaligus menjamin kualitas lulusan. Untuk itulah Unilak memilih melakukan kerjasama dengan UNJ, karena UNJ telah menerapkan KKNI di universitasnya.
"Unilak perlu belajar, bahkan dalam kegiatan ini langsung dihadiri perumus KKNI, kita targetkan Unilak selesai tahun ini," katanya.


Tim dari UNJ akan memberikan materi yang disampaikan langsung wakil Rektor IV, Bidang Kerja Sama Ahmad Ridwan, diikuti dengan penyusunan kurikulum selama satu bulan oleh tim Program Studi (Prodi) dari Unilak. Selanjutnya, tim dari UNJ yang akan mengecek, merevieu atau memperbaikinya, setiap Prodi sudah dibentuk tim kurikulum. Unilak berharap pada semester ini penerapan sudah bisa dilakukan, namun bila dalam prakteknya masih ditemukan kendala akan diterapkan pada semester depan.


"Dirjen pendidikan tinggi menargetkan tahun 2017 sudah diterapkan KKNI, luaran dari pelatihan ini, ada dokumen bahan ajar dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Mudah- mudahan bulan September mendatang sudah bisa disahkan, dalam kesempatan ini kita juga lakukan penandatanganan perjanjian kerjasama, juga bisa dilanjutkan antar fakultas," jelasnya.


Sementara itu, Ahmad Ridwan, yang juga perumus KKNI dari UNJ menjelaskan, hampir semua pergurun tinggi saat ini melakukan perubahan pasca Badan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (BSNPT) memberlakukan KKNI dan melakukan standarisasi borang.


"Karena sudah ada perubahan maka borang kedepan juga berubah, saya sudah melakukan pelatihan dari Aceh sampai Papua. Kedepan akan dilakukan standar ASEAN, karena kita sudah miliki standar ASEAN, tidak lagi nasional. Sangat diharapkan dari pelatihan ini, Unilak tidak harus sama dengan Perguruan Tinggi lain, tapi harus disesuaikan dengan ke khasan Unilak sesuai visi dan misi-nya.

Beda lulusan juga akan muncul sehingga memiliki keunggulan kompetitif," ungkap Ridwan, dihadapan Dekan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), Abdul Mirad, para wakil rektor, dekan, wakil, ketua program studi serta staf pengajar. (her)