Korban Kapal Terbakar Dirujuk ke RS Efarina

Korban Kapal Terbakar Dirujuk ke RS Efarina

Pangkalan Kerinci (HR)-Korban kapal terbakar di Pelabuhan Jembatan Pangkalan Kerinci pada Jumat (6/2), pekan lalu ada yang dirujuk ke Rumah Sakit Efarina, karena belum sadarkan diri yakni  Khairul satu dari tiga korban.

Menurut adik kandung Khairul, Zul ATR, Minggu (8/2), korban Khairul, Rio, dan Amran dipindahkan ke RS Efarina Pangkalan Kerinci pada Sabtu (7/2) lalu. Ketiga Anak Buah Kapal (ABK) itu dirujuk lantaran RS Amelia Medika tidak sanggup menangani luka bakar yang diderita akibat kapal terbakar di Sungai Kampar itu.

"Kata dokter luka bakar Khairul sekitar 75 persen sedangkan Rio dan Anwar mencapai 65 persen. Karena lukanya merata diseluruh tubuh," ujarnya.

Hingga kini ketiga korban masih di ruang ICU. Sebab korban belum sadarkan diri dan belum bisa berkomunikasi. Bahkan untuk asupan makanan masih ketergantungan dengan infus, sedangkan minum mesti menggunakan pipet. Pihak keluarga berharap kesembuhan bagi ketiga ABK tersebut.

Kapolres Pelalawan, AKBP Ade Johan Hasudungan Sinaga menjelaskan, hingga kini pihaknya masih mencari penyebab kebakaran yang menghanguskan tiga unit kapal dan satu kios. Belum diketahui sumber api yang ikut membakar ketiga korban.

Hanya saja suara ledakan terdengar bersamaan dengan kobaran api. Saksi-saksi di lapangan sudah diperiksa dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) telah dilakukan.

"Belum bisa kita simpulkan sampai sekarang. Karena ketiga korban masih dirawat intensif di ICU. Belum dapat dimintai keterangan," terangnya.

Kapolres Ade Johan menyatakan kunci penyelidikan kapal terbakar itu terletak kepada ketiga korban. Pasalnya mereka bertiga yang berada di TKP ketika kebakaran melanda kapalnya pada subuh itu.

Namun menyusul insiden terbakarnya kapal itu, berbagai spekulasi muncul penyebab api. Sebelumnya api muncul ketika mengisi BBM. Isu lain menyatakan jika kapal tongkang milik Khairul mengangkut ribuan liter BBM.

"Kita tidak mau berspekulasi dan menerka-nerka. Semuanya akan kita konfirmasi kepada korban. Kita menunggu mereka sadar dan mulai sembuh," tukasnya. (pen)