Bedah Buku Selamatkan Kelapa

Bupati Wardan Didaulat Jadi Pembicara

Bupati Wardan Didaulat Jadi Pembicara

TEMBILAHAN (riaumandiri)-Bupati Kabupaten Indragiri Hilir HM Wardan, didaulat menjadi salah satu pembicara pada acara seminar, diskusi dan bedah buku Selamatkan Kelapa Indonesia di Gedung Nusantara DPR RI Senayan Jakarta.

Selain Bupati, panitia pelaksana juga menghadirkan Eka Sastra, anggota DPR RI Komisi VI sebagai salah satu pembicara. Acara ini diikuti Sekda Inhil Said Syarifuddin, asisten, Kadis Perkebunan, Kadis perindag, Kaban perizinan, Kaban BLH, Kabag Humas, Kabag Hukum serta berbagai organisasi, kalangan dan pemerhati, khususnya yang fokus dan berkecimpung di bidang perkelapaan.


Sementara tujuan diskusi tersebut, sharing dan berbagi informasi dan pengetahuan serta mencari solusi memajukan dunia perkelapaan, agar kelapa bisa terus eksis sebagai komoditi primadona di Indonesia. Bupati menyambut baik diadakannya diskusi tentang perkelapaan. Menurut pemimpin dengan daerah kebun kelapa terluas di dunia ini, menyelamatkan dan memajukan kondisi perkelapaan dibutuhkan kerja sama dan campur tangan semua pihak baik dr masyarakat dan pemerintah serta pelaku dunia usaha.



"Hal ini penting karena kehidupan di masyarakat sangat bergantung dengan kelapa. Untuk itu komitmen dan kerja sama semua pihak, harus terus ditingkatkan. Semakin baik kondisi perkelapaan tentu akan semakin baik kondisi perekonomian di masyarakat," kata Wardan. Pada kesempatan ini, Bupati juga memperkenalkan berbagai potensi yang ada di masyarakat dan sekaligus mengundang kepada seluruh peserta diskusi berama-ramai berinvestasi di Kabupaten Indragiri Hilir. "Kami siap menyediakan dan mensuplai berapapun jumlah yang diminta dan dibutuhkan oleh pelaku dunia usaha," ujar Bupati.


Bupati juga memaparkan permasalahan yang dihadapi oleh petani kelapa di Inhil adalah menurunnya hasil kelapa karena serangan hama, kebun kelapa sudah tua, sementara masyarakat untuk meremajakan tanaman kelapa tidak mampu, kerusakan trio tata air ( tanggul, saluran air dan pintu klip). Dari 439 ribu hektare tanaman kelapa di Indragiri Hilir, lebih seperempatnya mengalami kerusakan yaitu 137ribu hektare.

Sesuai kemampuan APBD Inhil baru bisa diperbaiki sekitar 7.163 hektare. Untuk itu, Bupati mengundang investor, membangun perkelapaan.


Sementara Eka Sastra, menyampaikan bahwa 3 juta hektare kebun kelapa di Indonesia merupakan potensi luar biasa. "Namun dengan bermacam permasalahan yang dihadapi petani kelapa, sehingga dikhawatirkan 10 tahun ke depan, kelapa di indonesia khususnya di Inhil akan jadi cerita semata seandainya tidak ada langkah nyata dilakukan untuk menyelamatkan kelapa Indonesia," katanya.


Ia mengatakan perlu peremajaan kelapa secara nasional dan terpadu dengan pendanaan yang maksimal. Harus ada pabrik pengolahan produksi hilir atau turunan kelapa serta masih kurangnya perhatian pemerintah.  (adv/hms)