Rencana Pembangunan Rel Trans Sumatera

Tim Apresial Mulai Hitung Ganti Rugi Lahan

Tim Apresial Mulai Hitung Ganti Rugi Lahan

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Pemerintah Provinsi Riau terus menggesa persiapan pembangunan jalur rel kereta api Trans Sumatera, yang dimulai dari Kota Dumai sepanjang 21 kilometer. Saat ini, tim apresial telah  menyelesaikan 644 persil lahan yang terkena lintasan proyek Trans Sumatera tersebut.

Tim
Menurut Asisten I Setdaprov Riau, Ahmadsyah Harrofie, terkait pembebasan lahan yang terkena pembangunan rel kereta api tersebut, Pemprov Riau akan melakukan konsultasi publik pada 22-28 Juli 2016 di enam kelurahan di Kota Dumai. Sejauh ini, rencana pembebasan lahan tersebut telah dikoorinasikan dengan enam kepala desa dan tiga camat di Kota Dumai.

"Kalau saat konsultasi publik terjadi kesepakatan antara pemilik lahan dengan pemerintah, maka tahap selanjutnya dilakukan pembebasan lahan yang dilakukan BPN. Tapi kalau belum terjadi kesepakatan, kita akan lakukan konsultasi publik tahap kedua," terang Ahmadsyah, Selasa (19/7), usai rapat bersama dengan Kepala Desa dan Camat yang dilalui rel Kereta Api, Selasa (19/7) di Kantor Gubernur Riau.

Sejauh ini kata mantan Pj Bupati Bengkalis ini, belum ada penolakan dari masyarakat untuk pembebasan lahan. Sosialisasi juga terus dilakukan, bahkan masyarakat yang lahannya terkena mempertanyakan kapan dimulai pembayarannya.

"Artinya masyarakat juga sangat antusias, mereka semangat mempertanyakan ke lurahnya masing-masing kapan akan diganti rugi. Dengan begitu tidak ada masalah untuk pembebasan lahan," ungkapnya.

Diprioritaskan
Komentar senada juga disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Riau, Rahmad Rahim. Dikatakan, sejauh ini belum ada kendala proses pembangunan jalur rel kereta api Pekanbaru-Dumai sepanjang 21 Kilometer di Kota Dumai. Untuk proses pembebasan lahan akan dilakukan tim apresial setelah konsultasi publik.

"Tim apresial sendiri akan ditender oleh Kemenhub sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal ini untuk menentukan apresial mana yang layak digunakan," jelasnya.

Ditambahkannya, untuk tahap awal pambangunan rel sepanjang 21 Kilometer tersebut, telah diteken kontrak oleh Kemenhub dengan tiga kontrator. Sedangkan untuk bantalan rel saat ini sudah berada di kawasan Purnama, Kota Dumai.

"Jadi targetnya tahun ini Riau sudah punya rel. Mudah-mudahan target ini bisa tercapai, karena pembebasan lahan rel tidak serumit tol, hanya beberapa meter saja yang dibutuhkan," tutupnya.

Tidak hanya itu, Kementerian Perhubungan RI menjamin akan mempermudah bagi anak-anak pemilik lahan yang terkena pembanguan rel tersebut, bila berniat menjadi pegawai PT Kereta Api Indonesia.
Namun demikian, meski diprioritaskan, mereka tetap harus menjalani tes dan prosedur yang berlaku. Menurutnya, langkah ini ditempuh Kemenhub RI sebagai apresiasi Kemenhub kepada masyarakat yang mendukung program pemerintah.


Untuk diketahui, julur rel kereta api Trans Sumatera nantinya untuk tahap awal akan menghubungkan Sumut, Sumbar, Riau dan Sumsel. Tiga daerah itu mulai dari Rantau Prapat, Sumut, kemudian ke Dumai, Pekanbaru, Jambi sampai ke Kertapati Palembang yang umumnya melintasi daerah Sumatera Bagian Timur.

Sedangkan untuk bagian barat, ada dua simpul nantinya, yakni mulai dari Padang ke Indarung-Solok hingga ke Muaro Sijunjung dan bertemu dengan jalur utama yang saat ini jaurnya sudah ada. Kemudian mengaktifkan jalur dari Padang-Padangpanjang-Bukittinggi hingga ke PayakumbuhKemudian dari Payakumbuh dan juga dari Muaro Sijunjung sampai ke perbatasan Riau untuk masuk jalur utama akan dibangun baru. (nur)