Polisi Dalami Temuan Bendera ISIS

Polisi Dalami Temuan Bendera ISIS

PADANG (riaumandiri.co)- Kapolresta Padang KBP Chairul Azis mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap penemuan bendera ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) di halte depan TMP Kusuma Bangsa, Lolong, Padang, Jumat (15/7) lalu.


Ketika dikonfirmasi Minggu (17/7) malam, Chairul mengatakan belum bisa membeberkan langkah-langkah yang dilakukan pihaknya.

Polisi
Untuk penyelidikan itu, Perwira menengah Polri ini mengaku tak ingin berandai-andai. “Pokoknya tunggu saja,”katanya dengan nada optimis.
Saat didesak apakah pihaknya sudah punya arah terkait penyelidikan itu, lagi-lagi Chairul mengelak. Secara diplomatis, jebolan Akpol tahun 1991 ini menyebut siapa saja masih sangat memungkinkan melakukan hal itu. Karenanya, lagi-lagi Chairul menyebut ia tak ingin berandai-andai untuk menuntaskan persoalan ini.


Soal bendera ISIS itu sendiri, kini sudah berada di tangan jajaran Sat Intelkam Polresta Padang setelah dijemput ke pihak Intel Kodim 0312 Padang. Perkara ini hingga saat ini masih ditangani Sat Intelkam Polresta Padang
Diminta Waspada



Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap gerakan kelompok ISIS yang dikenal radikal.


"Perlu kerja sama antara aparatur pemerintah,  penegak hukum serta masyarakat untuk mencegah apa pun bentuk pergerakan ISIS di Kota Padang," kata Wakil Ketua DPRD Kota Padang Muhidi, Minggu (17/7).


Muhidi mengingatkan, jika ada  yang  mencurigakan,  segera laporkan pada pihak berwenang. Kerja sama dengan Kementerian  Agama, Kepolisian, TNI dan lainnya,” katanya.


"Semua punya kewajiban,  untuk meningkatkan kewaspadaan, koordinasi dan komunikasi antar instansi, sehingga apa pun yang terjadi bisa dicegah. Aparatur penegak hukum agar segera melacak kalau ada basis ISIS di Kota Padang,” ujarnya.
Wakil DPRD Kota Padang Wahyu Iramana Putra menegaskan, aparat  keamanan agar segera mengusut pelaku yang berani memang bendera ISIS di Padang.


”Siapa pun orangnya, pelaku itu sudah meresahkan masyarakat. Tidak ada lagi aliran - aliran, yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan negara ini,”ujarnya.
Anggota Komisi I DPRD Kota Padang  Faisal Nasir mengatakan,  aparatur pemerintah maupun penegak hukum harus melakukan koordinasi ke masyarakat, dan segera menindak lanjuti hal ini.
" Ini dinilai  sudah jelas terang – terangan pengikut aliran ISIS menampakkan keberadaan mereka,”ujarnya.
Apapun bentuknya,  kelompok atau organisasi yang tidak sesuai dengan  ajaran Islam dan aturan di negara Indonesia segera dicegah keberadaan mereka.


"Kami  tidak ingin generasi muda  atau masyarakat terpancing untuk masuk pada jaringan ini,"tegasnya.
ISIS adalah ajaran sesat, siapa yang dianggap tidak mempercayai alirannya, maka dianggap kafir dan gampang saja untuk melakukan pembunuhan.


" Hal ini  harus diwaspadai  bersama. Perlu keterlibatan semua  pihak,  baik itu alim ulama,tokoh masyarakat,pemuda, aparatur pemerintahan, kepolisian,TNI untuk sejalan saling bergandengan mengantisipasi serta mencegah pergerakan ISIS di Kota Padang," ungkapnya.(h/mat/ade)