Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadir

Siak Siap Gelar Puncak Peringatan HLH

Siak Siap Gelar Puncak Peringatan HLH

JAKARTA (riaumandiri.co)-Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemprov Riau dan Pemkab Siak, siap menggelar puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) se-Dunia 2016 tingkat Nasional. Menurut rencana, peringatan tersebut akan dipusatkan di Istana Siak Sri Indrapura pada 23 Juli mendatang dan dihadiri langsung Presiden Joko Widodo.
Bersamaan dengan itu, Presiden Jokowi juga direncanakan melakukan ground breaking Jalan Tol Pekanbaru-Dumai.
Ini merupakan pertama kalinya puncak peringatan HLH dipusatkan di luar Istana Negara maupun Istana Bogor. Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) 2016 mengambil tema Go Wild For Life atau Selamatkan Tumbuhan dan Satwa Liar Untuk Kehidupan. Pesan utama tema ini adalah untuk memerangi perdagangan

Siak
 tumbuhan dan satwa liar (TSL) illegal yang telah mengikis keanekaragaman hayati di bumi dan mengancam keberlangsungan hidup berbagai spesies.

Rapat persiapan tersebut digelar di Kantor Kementerian LHK di Jakarta, Selasa (12/7) kemarin. Menurut Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau, Fadrizal Labay, rapat tersebut dipimping langsung Menteri LHK Siti Nurbaya, dan dihadiri Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, Bupati Siak, Syamsuar, Danrem 031/WB Brigjen TNI Nurendi dan Kapolda Riau Brigjen Pol Supriyanto serta unsur Forkopinda Siak.

"Rapat ini untuk mematangkan kesiapan kedatangan Presiden Jokowi ke Riau. Pada intinya kegiatan Menteri LHK di Siak sudah siap, dan kita juga memastikan di Riau juga sudah siap menyambut kedatangan Presiden," terangnya.

Dijelaskan Labay, memperingati Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia dan sekaligus acara peluncuran Taman Nasional Zamrud, dan lokasi-lokasi yang akan dikunjungi Presiden juga sudah dipersiapkan termasuk pengamanannya, yang melibatkan TNI, Polri, dan Paspampres.

"Setelah rapat ini, selanjutnya untuk memastikan Presiden ke Riau itu menjadi tanggungjawab Mentri LHK. Yang jelas kita sudah mempersiapkan untuk kedatangan tanggal 23 Juli. Termasuk lokasi dan pengamanannya," jelas Labay.

Dalam kesempatan itu, Menteri Siti Nurbaya mengatakan, pada puncak peringatan HLH 2016 tersebut, Presiden Jokowi akan menyerahkan penghargaan Kalpataru, Adipura, Adiwiyata dan Nirwasita Tantra serta meresmikan Taman Nasional Zamrud.

Selain itu diagendakan pula penanaman pohon dan pelepasan benih ikan di Sungai Siak serta Penandatanganan MoU Lima Menteri (Mendikbud, Menristekdikti, Menag, Mendagri dan MenLHK ) tentang Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup yang menjadi komitmen bersama untuk mewujudkan kualitas lingkungan hidup yang lebih baik.

Menteri Siti Nurbaya melihat semua pihak telah siap secara teknis maupun rangkaian acaranya untuk menyelenggarakan puncak peringatan HLH 2016. Menteri Siti Nurbaya berharap peringatan HLH 2016 ini menginspirasi seluruh lapisan masyarakat untuk mengambil tindakan nyata dalam melestarikan lingkungan hidup.

Sementara itu, disinggung mengenai rencana Pemerintah Provinsi Riau untuk meminta Presiden Jokowi langsung melaksanakan groun breaking jalan tol Pekanbaru-Dumai dan jalur rel kereta api di Dumai, menurut Kadishut, Mentri LHK pada prinsipnya menyetujuinya. Namun itu bukan menjadi kewenangannya, dan harus melalui BUMN yang menjadi leadernya.

"Bu Menteri menyetujuinya, tapi harus dikomunikasikan dengan BUMN, dan Gubernur juga langsung ke Kementrian BUMN. Biasnya Presiden dalam lawatan ke daerah akan langsung melaksanakan kegiatan Nasional yang ada di daerah, termauk tol Pekanbaru-Dumai," ungkap Labay.

Untuk diketahui, hari lingkungan hidup atau World Environment Day (WED), merupakan salah satu kampanye global terbesar terkait pelestarian lingkungan hidup. WED bertujuan untuk menginspirasi setiap orang di bumi untuk mengambil tindakan dalam melestarikan lingkungan hidup.

Tema peringatan tahun ini adalah memerangi perdagangan ilegal satwa liar. Tema ini diwujudkan dalam sebuah slogan, "Go Wild for Life". Tujuannya adalah sebagai bentuk keprihatinan karena perdagangan ilegal satwa liar telah menjadi merusak keanekaragaman hayati di bumi, dan mengancam kelangsungan hidup berbagai spesies yang mengagumkan seperti badak, harimau, dan gajah. Satwa-satwa liar tersebut saat ini menjadi hewan langka yang terancam punah. (nur, rls)