Ini Alasan Pedagang Naikkan Harga Sembako

Ini Alasan Pedagang Naikkan Harga Sembako

PEKANBARU, RIAUMANDIRI.CO - Kemacetan lalu lintas menjadi alasan sejumlah pedagang untuk menaikkan harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar- pasar tradisional di Pekanbaru.Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pekanbaru, Masirba H Sulaiman, saat dikonfirmasi Senin (11/7/2016), terkait kenaikan harga kebutuhan pokok yang terjadi saat ini.
"Sejumlah bahan pangan saat ini dilaporkan masyarakat mengalami kenaikan harga, setelah kita lakukan pengawasan langsung ke lapangan, para pedagang memberikan alasan karena macetnya jalan sehingga menghambat distribusi. Tapi kami tidak serta merta percaya begitu saja, kita lihat sampai besok (Selasa,red), apakah kebutuhan pokok masih mahal juga," kata Masirba.
Menurut Irba, alasan yang disampaikan memang bisa terjadi, karena pihaknya sudah menanyakan langsung kepada pemasok terkait alasan yang disampaikan para pedagang. Dari keterangan pemasok, jalur distribusi sementara saat ini memang terhambat karena mobil- mobil besar pengangkut sembako dilarang masuk, berbeda dengan tahun lalu.
Ditanyakan, apakah kenaikan yang terjadi siginfikan, Irba menjawab, kenaikan sangat luar biasa, apalagi pada harga ayam potong yang mencapai harga sampai Rp 30- 40 ribu perkilonya. Ditanyakan, sampai kapan kondisi harga akan kembali normal,Irba menjawab, karena hari ini, Senin,(11/7), merupakan puncak arus balik, dan lalu lintas juga sudah kembali normal, putaran harga akan dilihat Selasa, (12/7/2016).
"Kita akan lihat esok hari, (Selasa, hari ini,red), putaran harga, apakah betul kenaikan harga lantaran terhambatnya distribusi atau ada spekulan yang bermain dengan harga. Tadi kami lakukan Sidak di dua pasar yakni Kodim dan Cikpuan, sebenarnya bila dibandingkan dengan harga sewaktu hari lebaran kemarin, harga lebih murah, tapi bila dibanding dengan hari normal sebelum bulan ramadan, harga masih tinggi," kata Irba.
Ditanyakan kembali, apa upaya yang akan dilakukan Disperindag, bila terbukti kenaikan harga yang terjadi bukan karena kemacetan sebagaimana alasan yang disampaikan pedagang. Irba menjawab, akan berkoordinasi dengan pihak keamanan, karena sudah ada perintah dari presiden yang menyatakan, jangan sampai mempermainkan harga kebutuhan pokok dan kebutuhan penting.
"Bila kenaikan harga karena hukum pasar, pemerintah tidak mengganggu pedagangnya, tapi bila setelah H+7 harga kebutuhan juga tidak turun, dan jalur transportasi sudah dibuka, artinya ada permainan harga. Kita akan cek ke lapangan, bila tertangkap memainkan harga, kami akan pidanakan," tegas Irba.

Sebelumnya, berdasarkan pantauan Haluan Riau, di Pasar Sail, Jalan Hangtuah, kenaikan harga memang terjadi pada daging ayam dan cabai merah, untuk ayam potong, kata Ibal, penjual ayam di sana, perkilonya Rp30.000, sebelumnya hanya Rp 26-27 ribu saja. Sedangkan harga cabai merah, diakui Vira, sekilonya Rp40.000, sebelumnya hanya Rp25 ribu.
"Kenaikan harga ayam potong terjadi sejak hari kedua lebaran, kita tanya ke pemasok katanya selain pasokan terhambat, stok ayam juga semakin berkurang," kata Ibal, di lapak penjualan ayamnya.(her).