Afrizal Tanjung - ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia

Pemerintah Harus Menahan Ego

Pemerintah Harus Menahan Ego

Afrizal Tanjung selaku ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) mengatakan bahwa Pemko dan Pemprov sampai sekarang belum  melakukan tindakan nyata dalam hal realisasi penyelesaian Pasar Cik Puan.

Saat ini yang terlihat hanya tiang-tiang bangunan pasar, yang kondisinya semakin mengkhawatirkan karena terlalu sering diguyur hujan. Hal ini  akibat pengerjaan yang tak kunjung selesai. Selain itu masalah administrasi menjadi salah satu penyebab terhambatnya penyelesaian pasar ini.

"Saya sangat kecewa dengan sikap yang diambil pemerintah, mereka tidak pernah melibatkan para pedagang di pasar ini dalam setiap pertemuan yang mereka lakukan.

 Para pedagang juga berhak tahu, bagaimana langkah yang harus diambil dalam penyelesaian masalah ini, dan kami sendiri selaku pedagang tidak mengharapkan apa-apa, melainkan hanya ingin pembangunan pasar ini di selesaikan secepatnya,” ujarnya kepada Haluan Riau, Kamis (6/2).
Pasar Cik Puan sekarang kebanyakan hanya diisi pedagang dengan kios-kios semi permanen, hal inilah salah satu penyebab mudahnya kebakaran, yang memang telah beberapa kali terjadi di pasar ini.

“Selama saya di sini, sudah sepuluh kali pasar ini terbakar akibat arus pendek, ditambah lagi kios disini yang rata-rata kebanyakan terbuat dari kayu semakin memperparah kebakaran,” ungkap Afrizal.

Pedagang di Pasar Cik Puan sendiri mengaku bahwa omset yang mereka peroleh saat ini semakin berkurang karena pengunjung lebih memilih ke pasar lain. Tentu saja ini akibat dari kondisi pasar yang tidak terawat dan tidak semua barang dagangan bisa didapatkan di pasar ini.

Disebutkan sudah banyak pedagang yang lebih memilih mencari pekerjaan lain karena sepinya pembeli.

“Bagaimana tidak sepi, mana ada pembeli yang mau mengunjungi pasar yang kotor dan yang di jual disini rata-rata hanya sembako saja. Ketika seseorang ingin membeli pakaian tentu ia lebih memilih tempat yang bersih dari pada yang kotor,” ujarnya.

Afrizal juga mengatakan pemerintah baik Pemprov maupun Pemko harus menahan egonya masing-masing, jika memang memperhatikan masyarakat khususnya para pedagang di pasar ini. Menurutnya sudah tidak ada kendala yang berarti dalam penyelesaian pembangunan pasar ini.

Dikatakan, para pedagang mengharapkan pemeritah duduk bersama dengan melibatkan para pedagang, untuk membahas permasalahan yang terjadi di pasar ini, karena menurutnya pedagang berhak terlibat dalam setiap keputusan yang diambil oleh pemerintah.***