Desa Pulau Palas

Pengantin Sahur Tradisi Orangtua Dulu

Pengantin Sahur Tradisi Orangtua Dulu

TEMBILAHAN (riaumandiri.co)-Pengantin sahur salah satu tradisi unik di Desa Pulau Palas, Kecamatan Tembilahan Hulu, dalam membangunkan warga sahur di bulan Ramadan. Kegiatan ini selalu disambut antusias masyarakat yang menyaksikan.

Tradisi pengantin sahur yang menyandingkan dua pria yang dirias bagaikan sepasang pengantin ini kemudian diarak ratusan masyarakat setempat mengelilingi desa dengan iringan irama musik dangdut.

Arak-arakan pengantin yang dimulai dari jam 00.00 WIB hingga pukul 3.00 WIB, ini menjadi hiburan warga setempat ketika memasuki waktu sahur.

Seperti pada Minggu (12/6) dini hari, sebanyak 5 pasang pengantin diarak menuju pasar yang telah dipadati warga setempat dengan dentuman musik cukup keras.

Mursi salah seorang warga mengatakan, sangat terhibur dengan kegiatan pengantin sahur yang ditonton masyarakat setempat dan masyarakat luar daerahnya.

"Bukan hanya masyarakat Pulau Palas saja yang menonton, tapi juga masyarakat dari Kota Tembilahan, dan digelar setiap malam Minggu bulan Ramadan," ucapnya.

Sementara itu, Panitia Pelaksana Erwin, mengatakan tradisi pengantin sahur ini telah berlangsung sejak lama dari orang-orang tua terdahulu.

"Kegiatan ini sudah berlangsung puluhan tahun, sejak orangtua terdahulu, dan kami saat ini sebagai generasi muda hanya meneruskan saja," ujarnya.

Dijelaskan, kegiatan yang diadakan setiap minggu, merupakan bentuk kegiatan positif bagi pemuda dalam mengisi waktu saat Ramadan.

Saat pelaksanaannya tanpa perlu imbauan kepada masyarakat, karena pengantin sahur telah menjadi tradisi bagi masyarakat Desa Pulau Palas hingga saat ini.

Tak hanya itu, pada pertengahan Ramadan, pengantin sahur juga akan dipertandingkan dengan berbagai penilaian sebagai pemenang. "Para pengantin juga akan dipertandingkan, baik penilaian dari riasaan, konstum dan lainya," jelasnya. (dan)