PLTGB Rantau kasai Rusak

Ribuan Rumah Gelap Gulita

Ribuan Rumah Gelap Gulita

TAMBUSAI UTARA (riaumandiri.co) - Pembangkit Listrik Tenaga Biogas Rantau Sakti Tambusai Utara mengalami kerusakan. Akibatnya, 2.287 pelanggan yang tersebar di Desa Rantau Sakti, Rantau Kasai dan Mahato Sakti terpaksa harus merasakan gelap gulita selama sehari semalam,  karena terputusnya suplai listrik dari PLTGB.

Teknisi PLTGB Ditya wiranjaya menyebutkan, kerusakan mesin PLTGB sudah terjadi sejak hari minggu lalu. Kerusakan disebabkan karena kuatnya getaran mesin yang menyebabkan kebocoran paking oil, sehingga membuat oli merembes ke mesin dan membuat mesin tidak mau di starter.

"untuk mengatasi hal itu kita sudah akali dengan menggunakan gasket oring karet dan sekarang tinggal  mengisi air radiator. Insya Allah malam ini hidup," tutur Ditya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Rohul Yusmar, Selasa (7/6) malam, langsung turun untuk mengecek kerusakan yang terjadi di PLTGB Rantau Sakti. Dalam kunjungan tersebut, Yusmar mengecek mesin bantuan dari Kementrian ESDM tersebut.

Kadistamben Rohul Yusmar mengatakan, kerusakan PLTGB ini baru pertama kali terjadi setelah pembangkit listrik tersebut diresmikan pada tahun 2014 lalu. Menurutnya ada 2 hal yang bisa menjadi catatan terhadap kerusakan PLTGB ini. Pertama bagi pengelola, kerusakan ini harus menjadi pengalaman dan pelajaran  agar ke depan lebih cepat dan siap untuk mengantisipasi kerusakan.

"Artinya, apa-apa saja komponen yang rusak harus sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Jadi jika mesin kembali bermasalah, teknisi bisa dengan cepat mengatasinya dan tetap dengan prima memberikan pelayanan kelistrikan kepada masyarakat," ujarnya.

Kedua, bagi masyarakat kerusakan PLTGB ini menjadi momentum penyadaran akan pentingnya keberadaan PLTGB ini. Diharapkan dengan kesadaran akan pentingnya fungsi PLTGB ini, timbul kesadaran untuk menjaga PLTGB ini agar dapat berfungsi.

"Timbulnya kesadaran menjaga PLTGB ini tentunya akan berdampak terhadap meingkatnya kesadaran masyarakat dalam membayar tunggakan yang saat ini sudah mencapai 40 persen," pungkasnya. ***