Warga Berharap Pemkab Bangun Ponton Pelabuhan

Warga Berharap Pemkab  Bangun Ponton Pelabuhan

SELATPANJANG (riaumandiri.co)-Ponton pelabuhan salah satu sarana vital mendukung kelancaran aktivitas di setiap pelabuhan. Sejauh ini, ratusan pelabuhan rakyat ada di Kabupaten Kepulauan Meranti,  terdiri dari lima pulau besar itu belum memiliki ponton pelabuhan.

Hal ini diungkapkan salah seorang masyarakat Selatpanjang, Aguan, kepada Haluan Riau, Rabu kemarin. Menurut pengusaha barang sembako itu, pemerintah harus membangun ponton di seluruh pelabuhan rakyat yang ada.

Dikatakannya, di seluruh desa yang ada berada di pinggir pantai dan untuk masuk ke desa, harus lewat pelabuhan. Untuk itu, kehadiran sarana ponton pelabuhan menjadi sebuah keharusan untuk menjamin keselamatan penumpang maupun dalam rangka memberikan kemudahan atas turun naiknya penumpang.

"Jika belum bisa membangun ponton terbuat dari besi, setidaknya bisa merakit drum fiber, sebagaimana yang telah dilakukan oleh beberapa desa di Kecamatan Tebingtinggi Timur," ujarnya.

Ketiadaan ponton pelabuhan ini lanjutnya, sangat menyulitkan masyarakat. Terutama jika keadaan laut sedang surut. Sehingga para penumpang yang hendak naik ke pelabuhan terpaksa harus meniti tangga yang curam dan licin. Tentu saja menaiki dan menurunkan penumpang kapal lewat tangga darurat itu akan mengancam keselamatan masyarakat.

Masyarakat berharap hendaknya semua kategori pelabuhan rakyat di seluruh desa yang ada memiliki ponton pelabuhan. Sehingga dapat memberikan jaminan keselamatan dan memudahkan masyarakat dalam melakukan aktivitas di pelabuhan,”sebut dia lagi.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kepulauan Meranti, Hariadi, mengatakan, pemerintah telah membuat perencanaan untuk pembangunan atau pengadaan ponton tersebut.

Tidak hanya ponton tapi seluruh pelabuhan yang ada akan ditingkatkan statusnya. Namun tentu saja hal itu tidak bisa dilakukan secara serentak.

Kita akan lakukan pembangunan itu secara bertahab. Sebab untuk membangun sebuah pelabuhan yang lengkap dibutuhkan biaya yang besar.

"Jadi kita berharap apa dimiliki masyarakat saat ini hendaknya bisa dimanfaatkan dengan baik,”pinta Hariadi.***