Kunjungan Wisatawan ke Sumbar Turun 8,24 Persen

Kunjungan Wisatawan  ke Sumbar Turun 8,24 Persen

Padang (riaumandiri.co)-Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat kunjungan wisatawan asing ke provinsi itu pada April 2016 mencapai 4.063 orang atau turun 8,24 persen dibanding Maret 2016 yang mencapai 4.428 orang.

"Kunjungan wisatawan asing pada April 2016 memberikan kontribusi sebesar 0,48 persen terhadap total wisman yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 855.316 orang," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sumbar Azwir Padang, Rabu (1/6).

Ia mengatakan pada April 2016 kunjungan masih didominasi oleh wisatawan asal Malaysia sebanyak 2.586 orang, Australia 142 orang, dan Perancis 40 orang.

Sementara kunjungan dari negara lainnya Inggris 34 orang, Jepang 33 orang, Amerika Serikat 26 orang, Singapura 25 orang dan negara lainnya 583 orang, ujarnya.

Ia memastikan jumlah yang terdata tersebut adalah mereka yang masuk melalui imigrasi di Bandara Internasional Minangkabau, jika sebelumnya dari Jakarta atau Medan maka akan di data di bandara kedatangan.

Sebelumnya Kementerian Pariwisata menyampaikan akan mengembangkan konsep wisata halal di Sumatera Barat sebagaimana yang telah dikembangkan di Nusa Tenggara Barat.

"Kami melihat Sumbar potensial untuk pengembangan wisata halal karena secara kultur dikenal cukup religius, apalagi banyak wisatawan Malaysia yang datang" kata Asdep Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Kementerian Pariwisata Tazbir.

Ia menjelaskan yang dimaksud dengan wisata halal berkaitan dengan konsep universal seperti menyajikan makanan yang sehat, akomodasi yang bersih, dan kebaikan untuk manusia sehingga diterima semua kalangan.

"Kami ingin sekali Sumbar bisa mendapat prestasi sebagaimana NTB yang memperoleh penghargaan World's Best Halal Tourism Destination atau daerah tujuan wisata halal terbaik mengingat daerah ini cukup Islami," ujarnya.

Ia menilai Sumbar punya potensi untuk itu dan tinggal mempersiapkan produknya berupa tempat-tempat yang dikunjungi wisatawan dengan mencirikan wisata halal.

Halal ini sudah menjadi tuntutan masyarakat dunia, walaupun merasa sudah halal tapi orang lain belum kalau tidak ada merek resmi, kata dia. (ant/azw)