Perkebunan Warga Rusak, Produksi Turun Drastis

Perkebunan Warga Rusak, Produksi Turun Drastis

TEMBILAHAN (HR)- Akibat tidak adanya tanggul yang berfungsi sebagai penahan bila air pasang  tinggi, hingga air memasuki perkebunan milik warga Desa Sungai Berapit, Kecamatan Concong. Kondisi ini mengakibatkan perkebunan warga rusak parah dan berimbas pada hasil produksi perkebunan turun drastis.

Padahal, sebelumnya produksi perkebunan milik warga disana, sekali panen bisa menghasilkan lima ribu ton kelapa bulat per tiga bulan, kini  hasil panen hanya mencapai lima ratus hingga delapan ratus kilogram kelapa bulat saja. Bahkan dulunya hasil panen perkebunan warga Desa Sungai berapit ini merupakan penghasil kelapa bulat terbesar se-Kecamatan Concong.

“Sekarang ini produksi perkebunan masyarakat hanya tinggal lima ratus hingga delapan ratus kilogram saja, sangat jauh dari hasil dari tahun-tahun sebelumnya yang mencapai lima ribu ton,”ujar Kepala Desa Sungai Berapit Edy Yanto, Kamis (5/2).

Dikatakan, sejauh ini kerusakan lahan perkebunan milik warga desa rusak parah dan memprihatinkan. Untuk itu perlu perhatian serius dari pemerintah daerah Kabupaten Indragiri Hilir atau pun instansi terkait, membantu mengatasi permasalahan yang dialami warga, dengan membuatkan tanggul guna mengantisipasi banjir air pasang tinggi.

“Ada sebanyak seribu lima ratus jiwa penduduk disini, yang terdiri dari 235 KK, menggantungkan hidupnya sebagai petani kelapa bulat,” ungkapnya. Dijelaskan, jika kondisi ini terus dibiarkan, diperkirakan paling lama semua perkebunan miliki warga desa hanya mampu bertahan selama dua tahun ke depan. Setelah itu kehidupan masyarakat petani akan semakin sulit.

“Saat ini memang ada perusahan atau investor yang mulai melakukan pembibitan dan penanaman. Namun itu bukan berarti masyarakat harus menjadi pekerja perusahaan tersebut dan meninggalkan perkebunan miliknya sendiri. Karena itu tidak akan menjamin bisa merubah kehidupan masyarakat," pungkasnya. (mg3)