Suparman dan Guru di Rohul

Sepakat untuk Jujur dan Berbuat Baik

Sepakat untuk Jujur dan Berbuat Baik

PASIR PENGARAIAN (riaumandiri.co)- Bupati Rokan Hulu, Suparman, mengajak ribuan guru yang bertugas di lingkungan Pemkab Rokan Hulu, agar sepakat untuk jujur, sepakat berbuat baik, dan berjanji tidak akan membawa ranah politik ke ranah pemerintahan. Suparman juga mengajak selalu bersatu dalam meningkatkan dunia pendidikan di Kabupaten Rokan Hulu.

Hal itu disampaikan Bupati Suparman, menyikapi isu politik yang telah memasuki dunia pendidikan saat ini. Dimana setiap pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan diduga para tenaga pendidik ini selalu dijadikan sebagai alat untuk kepentingan politik oleh orang-orang tertentu.

“Aparatur Sipil Negara (ASN) itu bukan ranah politik. Kepala dinas tidak bisa memaksa untuk memilih calon tertentu saat Pilkada. Karena ASN itu adalah institusi profesional. Justru itu saya mengajak guru sepakat jujur dan selalu ingin berbuat baik. Mari bersatu dengan sikap kejujuran,” ajak Bupati Suparman, saat menghadiri HUT IGTKI-PGRI ke-66 tingkat Rohul yang dilaksanakan di convention hall Masjid Agung Madani Islamic Centre Pasir Pengaraian, Kamis (19/5).

Guna membuktikan kejujuran para guru saat itu, bukan dengan menandatangani MoU, tetapi dengan cara sederhananya. Yakni, menahan nafas hingga beberapa detik. Setelah itu, oleh Bupati meminta guru agar berkata jujur. “Siapa yang menahan nafas hingga aba-aba terakhirku,” tanya Suparman, yang diikuti unjuk tangan para guru, sebagai pertanda mereka berkata jujur dalam melaksanakannya perintahnya.

Pada kesempatan itu juga, mantan Ketua DPRD Provinsi Riau, mengingatkan pihak sekolah tidak mencat sekolah dengan warna partai politik. Karena menurutnya sekolah atau pagar sekolah yang berwarna partai politik akan menimbulkan kecemburuan sosial di tengah masyarakat.

“Saya minta, sekolah dan pagarnya tidak boleh dicat dengan warna partai, tapi dicat dengan warna putih. Kenapa? Bila dicat dengan warna partai akan menimbulkan kecumburuan yang akhirnya menimbulkan persoalan. Persoalan yang timbul tentu akan mengganggu stabilitas pemerintahan,” terang Suparman.

Selanjutnya, ditengah peninjauan hasil karya para guru TK saat itu, Suparman, yang didampingi Wakil Bupati Rohul Sukiman, beserta istri, sempat membuat  gugup salah seorang guru penjaga hasil pameran hasil kreativitas guru. Hal itu terjadi ketika Suparman, bertanya soal tambah tambah namun tidak bisa dijawab oleh oknum  guru tersebut.

“Satu kambing ditambau satu kerbau berapa,” tanya Suparman. Oleh guru dengan sedikit gugup menjawab “Dua pak”. Suparman membatahnya. “Salah. 1 ekor kambing ditambah 1 ekor kerbau itu dua binatang,” canda Suparman, yang diikuti gelak tawa para guru lainnya. (adv/humas)