Pelayanan BPJS Kota Pekanbaru

Lebih Buruk Dibandingkan Daerah Lain

Lebih Buruk Dibandingkan Daerah Lain

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Sekretaris Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Aidil Amri mengatakan pelayanan kesehatan di Pekanbaru jauh lebih buruk dengan daerah lain.

Aidil membandingkan pelayanan kesehatan di Pekanbaru dengan Kota Padang Panjang, Sumatera Barat yang katanya sangat memuaskan.

"Di Padang Panjang, BPJS sangat diharapkan masyarakat karena pelayanannya cukup maksimal. Pasien BPJS banyak untungnya, beda sama Pekanbaru. Rumah sakit di Padang Panjang suka dengan pasien BPJS, justru pasien umum disana kurang diminati," kata Aidil Amri, Rabu (11/5).

Hal ini berdasarkan hasil kunjungan kerja Komisi III DPRD Kota Pekanbaru ke Dinas Kesehatan Padang Panjang Sumbar beberapa waktu yang lalu.

Disana, kata Aidil, komisi yang membidangi masalah kesehatan tersebut, mendapat penjelasan bagaimana penerapan sistem pelayanan di kota berjuluk Serambi Mekkah itu.

"Keterangan dari Dinas Kesehatan Padang Panjang, rumah sakit suka dengan pasien BPJS dan malah dilayani dengan baik tanpa ada penolakan," terangnya.

Menurutnya, sukses yang dilakukan oleh Pemerintah Padangpanjang seharusnya menjadi contoh oleh Pemerintah Kota Pekanbaru dalam hal pelayanan pasien BPJS yang menjadi program Pemerintah saat ini.

"Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru harus banyak belajar dengan Dinas Kesehatan Padang Panjang. Mengapa mereka bisa sebagus itu sementara kita tidak,"jelasnya.

Ditambah Aidil, pasien yang belum memiliki BPJS saat berobat langsung segera dibuat kartunya.
"Itu tidak lama (buat kartu) hitungan jam selesai," urainya.

Diskes Kota Pekanbaru harusnya proaktif menindaklanjuti setiap keluhan pasien BPJS di Pekanbaru. Diskes juga diminta untuk mengatur hal ini seperti pola yang ada di Padang Panjang.

"Mengapa di Padang Panjang bisa lebih baik, dan masyarakat berobat dengan BPJS sangat mudah dan dilayani tanpa ada yang ditolak. Informasinya honor dokter di Padang Panjang lebih tinggi, tapi di Pekanbaru kok bertolak belakang ini tentu menjadi pertanyaan kita," imbuhnya (ben)