Haul Syekh Abdullrahman Sidiq

Ribuan Jamaah Padati Masjid Al Hidayah

Ribuan Jamaah Padati Masjid Al Hidayah

TEMBILAHAN (riaumandiri.co)-Ribuan jamaah memadati Masjid Al Hidayah, Kampung Hidayat, Desa Teluk Dalam, Kecamatan Kuala Indragiri Kabupaten Indragiri Hilir, dalam rangka memperingati 79 tahun haul syekh Abdurahman Siddiq yang merupakan ulama besar yang kharismatik.

Acara keagaman yang dihadiri ribuan jamaah ini, turut hadir Bupati Indragiri Hilir (Inhil) HM Wardan, Bupati Inhu Yopi Arianto, unsur Forkopimda Provinsi Riau dan para pejabat dari provinsi dan kabupaten, seperti Kalimantan Selatan, Bangka Belitung, Kepri, Tanjung Jabung dan Inhu serta jamaah dari sejumlah negara tetangga.

Dalam sambutannya, Bupati Inhil HM Wardan menyampaikan 79 tahun yang lalu Inhil memiliki sosok seorang ulama besar yang pantas dijadikan panutan dalam kehidupan, baik diri pribadi maupun dalam kehidupan bermasyarakat, beliau adalah syekh abdurrahman sidiq atau yang lebih kenal dengan panggilan kehormatan  tuan guru yang karismatik.

"Karena beliau pernah menjabat multi kerajaan indragiri 1910-1937 Masehi, beliau adalah sosok ulama yang cerdas dan terbukti banyaknya tulisan-tulisan beliau yang dijadikan rujukan, fakta ini menjadikan Syekh Abdurrahman Sidiq tidak hanya kenal di indragiri saja bahkan nama beliau di hormati di negara-negara tetangga, Malaysia, Singapore, Thailand dan negara lainnya," jelas Wardan, Kamis (12/5).

Dijelaskan, salah satu karya tuan guru yang sangat terkenal adalah 'Syair Ibarat Kabar Kiamat' yang dikatagorikan sebagai karya satra keagamaan islam, tidak hanya itu, beliau juga meningalkan mesjid yang dibangunnya bersama santri pada tahun 1927 sebagai bukti sejarah di Desa Hidayat.

Sosok beliau sangat dikenal dimasyarakat hal itu dapat dilihat dari ramainya jama'ah yang hari pada haul Syekh Abdurahman Sidiq ke 79 tahun ini dan tentunya kegiatan ini bukan hanya sekedar rutenitas saja yang terpenting bagai mana jama'ah yang hadir bisa mengambil hikmah itu semua.

"Agar kita mengerti dan memahami perjuangan tuan guru dalam rangka mengembangkan agama, membangun mental spritual masyarakat di sini dan beliau sudah tinggalkan warisan berbagai judul tulisan-tulisan yang patutnya kita terapkan sehari-hari," ujad Wardan.

Selain itu, diharapkan Wardan, dalam membentuk generasi muda yang menanamkan nilai-nilai keagamaan, agar orang tua berperan dalam mengarahkan anak-anaknya untuk mengikuti program Magrib Mengaji di mesjid-mesjid.

"Itulah kita buat program yang namanya Magrib Mengaji, program ini tidak akan terlaksana baik tanpa adanya dukungan. Dari bapak dan ibu, maka melalui kesempatan ini saya mohon, saya mengharapkan dukungan, mari kita arahkan anak-anak kita agar bersama-sama mensukseskan program Magrib Mengaji ini," pungkasnya. (adv/hms)