Laksanakan UNBK SLTP

Pariaman Terkendala Komputer

Pariaman Terkendala Komputer

Pariaman(riaumandiri.co)- Wali Kota Pariaman, Mukhlis Rahman menyatakan mendukung penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, namun pemerintah setempat terkendala komputer.

"Pemerintah Kota Pariaman sangat mendukung sekali UNBK karena kami nilai sangat efektif dan efesien untuk pelaksanaan ujian," katanya di Pariaman, Selasa (3/5).

Menurutnya selain efektif dan efesien, UNBK secara langsung dapat meningkatkan mutu pendidikan di daerah karena telah mampu mengoperasikan komputer dalam proses ujian.

"Selama ini kita masih ujian dengan menggunakan naskah soal atau lembaran kertas, namun dengan kemajuan Teknologi Informasi semua pihak terutama sekolah juga harus bisa menyelaraskanya," katanya.

Ia juga mengapresiasi SMKN 3 Pariaman yang telah mampu melaksanakan ujian berbasis komputer. SMKN 3 Pariaman sendiri merupakan satu-satunya sekolah di Kota Pariaman yang telah melaksanakan UNBK dengan 199 peserta.

Pada penyelenggaraan UN tingkat SLTP 9 hingga 12 Mei 2016 belum ada satu pun satuan pendidikan di kota itu yang menyatakan UN dengan menggunakan sistem komputer.

Mukhlis berharap pada tahun selanjutnya pelaksanaan UN dengan menggunakan komputer sudah bisa dilakukan secara menyeluruh.

"Kami akan coba memikirkan atau mengalokasikan dana bagaimana caranya agar Kota Pariaman juga bisa melaksanakan ujian menggunakan komputer seperti di daerah lainnya," katanya.

Terpisah Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Kota Pariaman, Rafuddin, mengatakan tidak ada kendala berarti dihadapi selama proses ujian berlangsung semua berjalan aman dan lancar sesuai prosedur yang telah ditentukan.

Ia meneruskan sebelum pelaksanaan ujian dilaksanakan pihak sekolah terlebih dahulu melaksanakan simulasi sebanyak tiga kali untuk memantapkan pelaksanaan ujian.
Dari tiga simulasi yang dilakukan, simulasi pertama dinilai gagal karena tidak efektif dan efesien dengan pertimbangan waktu pelaksanaan.

Ia menilai pelaksanaan ujian berbasis komputer lebih efektif dan efesian jika dibandingkan menggunakan kertas atau naskah soal seperti biasanya.

"Penilaian itu kami simpulkan selama tiga hari ujian berlangsung, para siswa juga tidak perlu lagi menghabiskan waktu terlalu banyak untuk mengisi kertas ujian menggunakan pensil dan risikonya pun lebih minim," katanya. (ant/esi)