Penganiayaan di Kunto Darussalam

Sudah Setahun Pelaku Belum Ditangkap

Sudah Setahun Pelaku Belum Ditangkap

KUNTODARUSSALAM(riaumandiri.co)-Polres Rohul diminta menangkap pelaku kasus penganiayaan di Kantor  Serikat Pekerja Seluruh Indonesia PKS PT Sumber Alam Makmur Sentosa Desa Muara Dilami, Kecamatan Kuntodarusalam.

Hal ini disampaikan saudara kandung korban penganiayaan, Edi, Senin (2/5), di Kuntodarussalam. Dikatakan Edi, peristiwa itu sudah dilaporkan ke Markas Polsek Kuntodarussalam tanggal 1 Juni 2015 dengan Nomor: Lp 64/V1/2015 Res Rohul/ Sektor Kuntodarussalam.

Sesuai informasi korban Romanto, awalnya ia adu mulut dengan Rais (Wakil Ketua SPSI)  bongkar muat Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di PMKS PT SAMS terkait nomor antrian.

Namun anehnya, akibat adu mulut tersebut, anak tiri Rais, Dedek langsung melakukan pemukulan terhadap dirinya dengan kayu berupa broti.

"Waktu saya adu mulut dengan Rais. Tahunya datang anak tirinya bernama Dedek memukul saya pakai broti sekuat-kuatnya," ucap Romanto.

Waktu itu, kata Rais, ia akan bertanggung jawab dengan kejadian tersebut. Namun ketika diadakan mediasi di perumahan ponton ayah tiri pelaku, yang dihadiri anggota Polsek Kuntodarussam dan beberapa aktivis Rohul, hasilnya nihil.

"Dari hasil mediasi yang dilakukan tidak  mendapat solusi, karena biaya pengobatan yang sanggup dari bapak tirinya Dedek hanya Rp7 juta, sedangkan biaya pengobatan Romanto sudah mencapai Rp10 juta, karena ada  biaya untuk jahitan kepalanya," sambung Edi saudara korban lagi.

Diterangkan, Romanto, pada tanggal 27 April 2015, kedua pihak dipanggil polisi. "Surat panggilan kepada saya dan  Rais, supaya hadir di Polsek Kuntodarussalam. Waktu itu ada saudara yang mengenal polisi untuk menanyakan kenapa tidak dipanggil padahal kasusnya sudah hampir satu tahun," ungkapnya.

"Atas laporan ini polisi langsung ke Tempat Kejadian Peristiwa (TKP), namun sayangnya pelaku penganiayaan, hingga kini masih kabur," ujar Edi, Minggu (1/5) malam.

Untuk itu keluarga korban meminta kepada polisi supaya cepat menyeselaikan persoalan ini. "Apalagi Rais itunya pangkal masalah, kalau gak ada cekcok mulut dengannya tidak mungkin ada pemukulan itu.

Masa sudah hampir satu tahun, belum selesai kasus adek saya ini," ucap Edi.
Keluarga berharap supaya laporan dari kasus itu segera diproses, kemudian meminta pada Polres Rohul melalui Kapolsek Kuntodarussalam, supaya  secepatnya menindaklanjutinya, kemudian menghukum pelaku sesuai dengan aturan yang ada. "Kemana lagi kami mengadu, hanya polisi harapan kelurga kami, kami mohon pada polisi secepatnya menuntaskan kasus ini," tukas Edi.(yus)