Diskoperindag Bertemu Manajemen PKS

Warga Curigai Timbangan Perusahaan

Warga Curigai Timbangan Perusahaan

PASIR PENGARAIAN (HR)- Sebanyak 18 perwakilan perusahaan Pabrik Kelapa Sawit yang beroperasi di wilayah Kabupaten Rohul memenuhi undangan Dinas Perindustrian Koperasi dan Perdagangan Kabupaten Rohul, Kamis (5/2).

 Pertemuan tersebut membicarakan alat ukur timbang dan harga Tandan Buah Segar yang dihargai rendah oleh PKS.

Dijelaskan Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Rohul, Tengku Rafli Armien, pertemuan ini dalam rangka menindaklanjuti kecurigaan warga terhadap kebenaran alat timbang milik PKS sekaligus membahas soal harga TBS. Warga mengadu, kalau PKS membeli TBS mereka dengan harga di bawah angka yang berlaku di pasaran.

Dalam pertemuan tersebut para perwakilan dari 18 manajemen perusahaan membela diri. Mereka beralasan alat ukur timbang milik PKS sudah ditera ulang oleh Pemerintah Provinsi Riau.

Sementara soal rendahnya harga sawit yang dibeli kepada warga, manajemen perusahaan ini berdalih TBS milik petani tidak memiliki sertifikat asal usul bibit.
“Kata mereka (manajemen perusahaan) bibit sawit yang tidak memiliki sertifikat, hasil minyaknya sedikit.

Sehingga transaksi jual beli sawit warga rendah. Sedangkan untuk alat ukur timbangan, ternyata sudah ditera ulang Pemerintah Provinsi sekali setahun," ujar Kadiskoperindag.
Untuk itu, Rafli mengimbau kepada manajemen perusahaan agar kegiatan tera ulang alat ukur timbang melibatkan Pemkab Rohul.

Sementara itu, soal rendahnya harga getah karet, mantan Kepala Dinas Sosial dan Transmigrasi ini menduga hal ini akibat rendahnya mutu karet dimiliki.

“Ya, rendahnya harga getah karet kita karena mutunya rendah. Contohnya di Kecamatan Pendalian IV Koto, harga getah karet di sana sekitar Rp8.000 per kilo, sementara di Kecamatan Rambah Rp6.000, bahkan pecah dari harga Rp6.000 jadi Rp5.000 per kilogram,” tutup Kadiskoperindag Rohul. ****