Balitbang Riau Bakal Kembangkan Wisata Teknologi

Balitbang Riau Bakal Kembangkan Wisata Teknologi

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Badan Penelitian dan Pengembangan Riau berencana bakal mengembangkan wisata teknologi di atas lahan Pusat Riset dan Pengembangan Teknologi yang berada di Pasir Putih, Kampar.

Hal tersebut disampaikan Kepala Balitbang Riau Hj Arbaini di Pekanbaru,

Balitbang Selasa (26/4). Menurutnya, saat ini Pemprov Riau melalui Balitbang sudah melakukan penyusunan master plan science technology park dengan memperhatikan potensi yang ada saat ini.

Perumusan fokus bidang pengembangan STP berdasarkan potensi sumber daya yang dimiliki daerah dalam peningkatan pertumbuhan ekenomi masyarakat. Ini termasuk melakukan pemetakan potensi daerah (SDA dan SDM) untuk peningkatan pertumbuhan ekenomi masyarakat.

Puribangtek Riau yang berada di Kecamatan Siak Hulu, Kampar memiliki luas areas 28 hektare. Saat ini di area tersebut terdapat tiga unit bangunan display rumah contoh bangunan tahan gempa yang sumbangan Puslitbangkim Kementerian PUPR.

Selain itu diarea tersebut terdapat laboratorium dan bangunan penelitian mikroalgae dan bioethanol dari sorgum.

 Ini termasuk fasilitas kolam penelitian dan budidaya perikanan. Dan yang  tidak kalah menariknya, di lokasi tersebut memiliki ketersediaan vegetasi yang tumbuh dengan baik yang dapat dipertahankan untuk memberikan penghijauan di kawasan tersebut.

"Kita berharap ke depannya kawasan ini bisa menjadi tempat praktik lapangan mahasiswa di Riau yang berhubungan dengan potensi di Puribangtek Riau. Karenanya kita akan segera mewujudkannya," jelasnya.

Di bagian lain Arbaini juga menjelaskan tentang pengembangan riset dan inovasi produk sagu, menurutnya, sesuai master plan yang dibuat pengembangannya akan difokuskan pada pengolahan sagu untuk dijadikan sebagai bahan baku industri dan inovasi olahan, misalnya mi sagu.

Langkah ini disebabkan kondisi saat ini bahan baku sagu sangat melimpah yang berada di beberapa wilayah Riau.

 Sedangkan olahan sagu sudah ada di masyarakat tapi masih bersifat tradisional dan masih dalam skala rumah tangga. Bahkan sagu mentah banyak diekspor ke luar daerah dalam kondisi belum diolah.(dar)