Di Ambang Sejarah Juara

Di Ambang Sejarah Juara

Leicester (riaumandiri.co)-Leicester City berada di ambang sejarah, menjadi juara Liga Inggris untuk pertama kalinya. Pada pekan ke-35 Premier League, Leicester meraih kemenangan telak 4-0 atas Swansea City, Minggu (24/4).

Dengan kemenangan ini, Leicester kian dekat meraih gelar juara. Mereka kini memimpin klasemen dengan nilai 76, unggul delapan poin atas Tottenham Hotspur.

Diambang
Secara matematis, Leicester akan menjadi juara jika mengoleksi 81 poin. Sebab maksimal poin yang bakal bisa diraih Tottenham hanyalah 80.

Saat ini, Leicester masih memiliki tiga tersisa, yakni menghadapi Manchester United, Everton dan Chelsea. Sedangkan Tottenham masih memiliki empat pertandingan sisa melawan West Brom, Chelsea, Southampton dan Newcastle.
 
Leicester bisa tidak perlu menambah lima poin lagi untuk menjadi juara, jika Tottenham gagal menyapu bersih empat laga sisanya.

Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion KingPower, Minggu (24/4) malam WIB, Leicester tampil tanpa penyerang andalan mereka, Jamie Vardy, yang mendapatkan kartu merah pada laga melawan West Ham United. Lini depan pun diisi oleh Shinji Okazaki dan Leonardo Ulloa.

Kendati tanpa Vardy, Leicester masih bisa memainkan Riyad Mahrez, andalan mereka untuk mencetak gol lainnya. Sebelum laga, manajer Leicester, Claudio Ranieri, menyebut bahwa jika Mahrez tampil bagus, Leicester menjadi lebih hidup. Mahrez jugalah yang akhirnya membawa Leicester unggul ketika laga baru berjalan 10 menit.

Gol bermula dari kesalahan bek Swansea, Ashley Williams, dalam membuang bola. Hendak melambungkan bola ke depan, sapuan Williams malah mengenai badan Mahrez.

 Selanjutnya, winger asal Aljazair itu berlari mengejar bola ke dalam kotak penalti, menahannya, dan melepaskan sepakan kaki kiri yang lantas menjebol gawang Swansea.

Setelah gol pembuka tersebut, Leicester terus menekan pertahanan Swansea. Namun, baru 20 menit setelah gol pertama itu mereka bisa mencetak gol kedua.

Gol kedua Leicester bermula dari sebuah tendangan bebas Danny Drinkwater dari sisi kanan pertahanan Swansea. Bola yang dilambungkan ke dalam kotak penalti lantas disambut dengan sundulan oleh Ulloa, yang berada di tiang dekat. Bola pun masuk ke dalam gawang Swansea dan kiper mereka, Lukasz Fabianski, tidak bereaksi.
Di babak kedua, determinasi Leicester sekali lagi membuahkan hasil. Tepat ketika pertandingan memasuki menit ke-60, The Foxes mencetak gol ketiga mereka pada laga ini via gol kedua Ulloa.

Gol bermula dari serangan balik cepat yang dilakukan oleh Jeff Schlupp dari sisi kiri. Tidak ada satu pun pemain Swansea yang bisa mengejarnya sehingga Schlupp tinggal berhadapan dengan bek tengah Swansea, Ashley Williams.

 Awalnya, Schlupp berniat memberikan bola kepada Ulloa yang berada di tiang jauh, namun Williams berhasil membloknya. Namun, Schlupp berhasil menguasai bola kembali dan melanjutkan niatnya mengoper pada Ulloa. Yang dituju pun langsung menceploskan bola dari sisi tiang jauh.

Lima menit menjelang pertandingan berakhir, Leicester membobol gawang Swansea untuk keempat kalinya. Marc Albrighton, yang masuk pada menit ke-82 menggantikan Schlupp, menjadi pencetak golnya. Gol tersebut tak lepas dari usaha pemain pengganti lainnya, Demarai Gray.

Dari lini belakang, Gray dengan cepat berlari menyusuri sisi kanan lapangan. Ia terus melanjutkan larinya hingga mendekati kotak penalti lawan, sebelum akhirnya melepaskan umpan silang ke kotak penalti --yang lantas disundul oleh King.

Sundulan King berbalik kepada Gray, yang langsung menyambarnya dengan tendangan. Tendangan Gray memang masih bisa ditepis oleh Fabianski, namun bola rebound langsung disepak oleh Albrighton dari jarak dekat. Skor 4-0 bertahan hingga pertandingan berakhir. (dtc/ssc/pep)

Susunan Pemain

Leicester City: Schmeichel, Simpson, Morgan, Huth, Fuchs, Kante, Drinkwater, Schlupp (Albrighton 82), Mahrez, Okazaki (Gray 73), Ulloa (King 79).

Swansea City: Fabianski, Rangel, Taylor, Williams, Fernandez, Fer (Paloschi 45), Cork, Britton, Sigurdsson (Ki 76), Routledge (Montero 45), Ayew.