Kualitas Bibit Kedelai Diragukan

Petani Pertanyakan Uji Lab Pekanbaru

Petani Pertanyakan Uji Lab Pekanbaru

PASIR PENGARAIAN(riaumandiri.co)-Petani kacang kedelai di Desa Menaming, Kecamatan Rambah, masih menunggu hasil pengujian bibit kedelai pengadaan dari bantuan APBN 2016.

Pada pekan lalu, petani kedelai di Menaming mengakui pihak Dinas Pertanian Provinsi Riau, dan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Kabupaten Rohul sudah turun ke lahan petani.

Pejabat provinsi dan kabupaten ini turun ke lahan petani, karena bibit kedelai bantuan dari pemerintah pusat ada yang tidak tumbuh. Walaupun tumbuh, tanaman yang sudah berusia tiga pekan tetap tumbuh kerdil.

Bibit bantuan kedelai dari APBN tersebut dikeluhkan petani, karena kualitas bibit masih kalah dengan bibit lokal. Petani mengaku merugi akibat kualitas bibit bantuan pemerintah tersebut masih dipertanyakan.

Sebelumnya, pihak Dinas Pertanian Provinsi Riau yang turun ke lokasi sudah mengambil sampel bibit. Mereka mengatakan akan menguji kualitas bibit kedelai di laboratorium, dan hasilnya akan diketahui pada Kamis (21/4) lalu. Namun, kabar yang ditunggu petani tak kunjung diterima.

"Kami minta kepastian dari pemerintah. Apakah hasil pengujian bibit sudah keluar atau belum?," tanya pria yang akrab dipanggil Ucok, petani kedelai di Desa Menaming.

Sebelumnya, seorang petani kedelai di Menaming, Ratinas, juga meragukan kualitas bibit kedelai bantuan APBN. Selain tumbuh kerdil, bahkan ada bibit yang tidak tumbuh.

Perempuan berusia setengah abad ini mengakui bibit kedelai bantuan pemerintah pusat tahun ini mengecewakan. Padahal di tahun sebelumnya, bibit diterima petani tidak seperti itu.

Belum ada keterangan resmi dari Kepala Dinas TPH Rohul Mubrizal sampai saat ini. Ketika dikonfirmasi, Mubrizal justru mengarahkan wartawan untuk membaca berita tentang kedelai yang sudah terbit di salah satu media cetak.(rtc/esi)