HARI KARTINI

HARI KARTINI

BANGKINANG KOTA (riaumandiri.co) -Kita tidak bisa terlepas dari ibu kartini ini, ibu Kartini inilah yang membuat bagaiman perempuan itu diberdayakan, dengan perjuangan itulah sekarang muncul kesetaran Gender.

Demikian diungkapkan Bupati Kampar, H Jefry Noer saat di tanya tentang sosok yang di kenal dengan bukunya "Habis gelap terbitlah terang" RA Kartini.

"Perjuangan ibu Kartini ini sangat luar biasa, tapi harus diingat juga oleh para perempuan saat ini masalah gender ini jangan salah kaprah," terang Bupati Kampar.

Ditanya soal perempuan yang paling berjasa dalam hidupnya, Bupati yang dikenal dengan program RTMPE ini mengaku bahwa Ibunya dan istri adalah perempuan yang paling berjasa dalam hidup dan kariernya.

"Perempuan yang paling berjasa dalam hidup saya adalah yang pertama jelas ibu, ibu saya peran ibu ini sangat luar biasa  termasuk isteri saya, sekali lagi ini luar biasa, yang membuat maju suami, daerah bahkan  negara tak terlepas dari para ibu-ibu dan seorang isteri, dan hancurnya negara ini bisa disebabkan oleh perempuan juga," ungkap Jefry Noer.

Dalam keterangannya Bupati Kampar berpesan untuk perempuan Kampar untuk terus berkarya, namun tidak melupakan kewajiban  dan tanggung jawab sebagai seorang istri.

"Dalam rangka hari Kartini saya berpesan kepada perempuan Kampar, teruslah berkarya namun jangan lupa dengan kewajiban sebagai isteri dan ibu bagi anak-anak dalam keluarga, seterusnya jaga keluarga dari pada pengaruh-pengaruh narkoba," ujar Jefry Noer.
Bupati Kampar dalam beberapa kesempatan selalu mengingatkan pentingnya peran ibu dalam membina keluarga, apalagi menjaga anak-anak dari pengaruh narkoba, karena menurut Jefry Noer, kesuksesan seorang anak maupun suami sangat besar dipengaruhi oleh istri ataupun kaum ibu.
Seperti saat dirinya dikunjungi Persatuan Orang Tua Peduli (POP) Kasih Sayang dari Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kampar beberapa waktu lalu. Pada kesempatan tersebut, Jefry Noer mengatakan menyambut baik atas kunjungan yang dilakukan oleh Ibu-Ibu POP Kasih ini, karena masalah Narkoba ini menjadi tanggung jawab dan keresahan bagi kita semua, untuk itu sudah menjadi tugas kita untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut, agar penyalah gunaan narkoba dapat kita minimalisir.
Dalam keterangannya Bupati Kampar juga menerangkan emansipasi wanita tidak disalah artikan oleh kaum perempuan.
“Emasipasi jangan disalah artikan, silahkan berkarya dan berusaha, tapi jangan sampai menyalahi aturan dan norma-norma agama, karena di zaman sekarang ini banyak juga kaum perempuan yang melakukan hal-hal yang dilarang, seperti pengedar narkoba misalnya, ini mestinya harus kita jauhi,” ingat Bupati.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar , Zulfan Hamid berharap peringatan hari Kartini dimaknai dengan melanjutkan cita-cita prjuangan Kartini.
“Mulailah dari sekarang kita bersama-sama melanjutkan cita-cita perjuangan kartini dalam pembangunan, dan kepada kaum perempuan khususnya di Kabupaten Kampar untuk mengsukseskan lima pilar pembangunan melalui Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) melalui bidang kaum perempuan,” ajaknya.
Sementara itu Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Setda Kampar Sabaruddin menilai peringatan Hari Kartini hendaknya dijadikan sebagai  momentum untuk kaum perempuan di Kabupaten Kampar untuk lebih menunjukkan kemampuan berkarya dalam berbagai bidang sembari tidak melupakan jati diri dan kodrat sebagai seorang perempuan.
“Kita sama di mata Allah, antara laki-laki dan perempuan, yang membedakan kita hanya kadar ketaqwaan, moment HUT Kartini hendaknya dijadikan pelecut semangat untuk berkarya dan berusaha bagi kaum hawa, sembari tidak melupakan jati diri dan kodrat sebagai seorang perempuan,” ujarnya.

BANGKINANG (HR) -Ditemui usai Upacara peringatan Hari Kartini , di Aula Gedung Bupati Kampar, Ketua Tim Penggerak PKK, Eva Yuliana Jefry Noer menilai, makna hari Kartini sangat luas dan dalam.

"Sumbangsih dari perjuangan Kartini bisa kita nikmati sekarang, mungkin saja rasanya kalau tidak ada kartini kaum hawa masih bekerja dirumah. Alhamdulillah perjuangan Kartini sangat besar dampaknya bagi kaum perempuan," ujar Eva Yuliana.

Eva Yuliana yang juga Anggota DPRD Provinsi Riau ini berharap dan mengajak perempuan Kampar untuk berperan aktif dalam pembangunan.

"Selaku Tim Penggerak PKK, saya berharap dan mengajak perempuan, khususnya di Kampar mari bersama mengisi pembangunan, dan kepada kaum Adam, berikan kesempatan kepada perempuan Kampar untuk mengisi pembangunan di Kampar," harapnya.

Dalam kesempatan lain, Ketua TP-PKK Kabupaten Kampar, Eva Yuliana berharap kesetaraan Gender bagi kaum perempuan tidak disalah artikan oleh perempuan itu sendiri.

"Kesetaraan Genre itu bukan berarti perempuan yang berkarya harus mengorbankan perannya untuk keluarga karena seorang perempuan setelah selesai bekerja dan bertugas dan kembali kerumah peran tetap sebagai ibu rumah tangga," terangnya.


BANGKINANG (HR) -Hari Kartini erat kaitannya dengan kesetaran gender, atau dikenal juga dengan emansipasi wanita.

Berbicara tentang kesetaraan gender, Pemerintah Kabupaten Kampar sudah menerapkan emansipasi dan tidak diskriminasi terhadap kaum perempuan, terbukti jumlah Aperatur Sipil Negara (ASN) di Kaupaten Kampar lebih banyak didominasi kaum perempuan.

Hal ini diungkapkan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Kampar, Zulfahmi.

"Dari komposisi jelas perempuan lebih banyak jumlahnya, dalam artian kesempatan dan partisipasi perempuan di Kampar sama dengan laki-laki, tidak ada semacam diskriminasi, dan juag banyak penelitan yang mengatakan kaum perempuan dalam menyelesaikan pekerjaan lebih ulet dan teliti, ini merupakan keahlian atau kelebihan yang dimiliki pegawai perempuan tapi bukan berarti ASN laki-laki tidak ulet," terang Zulfahmi.

Dari data BKD Kampar, jumlah ASN Perempuan sebanyak 5.923 orang, sedangkan ASN laki-lak hanyai 4.910 orang.Dari jumlah tersebut, lanjut Kepala BKD, sebanyak 3 orang golongan eselon II B, mereka adalah, Ramlah yang menjabat Sekretaris DPRD Kampar, Staf Ahli bidang SDM dan Kemasyarakatan, Nurhasani dan Kadis PPKA Kabupaten Kampar, Kholidah.