Warga Temusai Geram

Kampungnya Hanya sebagai Lintasan Jaringan PLN

Kampungnya Hanya sebagai Lintasan Jaringan PLN

SIAK (riaumandiri.co)-Melihat selama ini Kampung Temusai, Kecamatan Bungaraya hanya sebagai lintasan jaringan listrik PLN, masyarakat sudah mulai geram.

 Pasalnya, kampung tetangga yakni Kampung Sungai Tenga, Sabak Permai dan kampung lainnya sudah mulai dialiri listri PLN, sedangkan Kampung Temusai sendiri sebagai penonton saja.

"Coba bayangkan tiang listrik berdiri kokoh di depan rumah kami, bahkan tanaman kami yang ada di depan rumah ditebang semua hingga bertahun-tahun tak juga dialiri listrik.

 Namun yang membuat kami geram dan sakit hati, ternyata aliran listrik yang melintasi depan rumah kami ternyata aktif dan sudah disalurkan di beberapa kampung Kecamatan Sabak Auh. kami hanya melihat dan menonton saja, di mana letak keadilannya, sudahlah kami berkorban tanaman kami ditebang namun tak ada imbal baliknya," ungkap Mul, Jumat (22/4).

Beberapa masyarakat Kampung Temusai secara tegas mengancam kalau tidak juga pihak PLN menyalurkan aliran listrik kekampungnya yang selama ini hanya sebagai lintasan. Maka masyarakat akan melakukan demo dan bisa jadi akan menumbangkan tiang-tiang yang ada di depan rumahnya.

"Rasanya sakit sekali kami di kampung ini hanya melihat kampung tetangga sudah menikmati aliran listrik PLN, sedangkan aliran listrik PLN tersebut melewati kampung ini. Apa enggak mikir pihak PLN tu, sudahlah masyarakat mengorbankan sawitnya dan tanaman lain tapi di zolimi hanya mementingkan golongan atau pribadi,"ungkap warga Temusai.

 Sementara itu Penghulu Kampung Temusai Merkuat mengungkapkan, memang benar masyarakatnya selama ini benar-benar mendambakan listrik PLN masuk, namun sampai saat ini belum ada kabar positif listrik PLN akan masuk dikampung ini.

 Sementara itu Kepala Rayon PLN Siak Zulhardi mengatakan, dirinya kurang tahu persis apakah jaringan PLN  sudah masuk di temusai atau belum. Secara cepat ia memanggil karyawannya yang ahli dibidangnya masing-masing untuk memberikan kejelasan.

Setelah beberapa menit, pegawai PLN berkumpul di ruangan dan memberikan keterangan. Namun keterangan dan alasan mereka tak masuk akal, mereka berdalih bahwa kabelnya tidak ada.

"Kabel hitam dan terapo tidak ada, jadi hanya bisa  dipasang di Kampung Sungai Tengah saja," ungkap salah satu pegawai PLN ketika dimintai keterangan Zulhardi di depan wartawan.

Selanjutnya Zulhardi memberikan keterangan, saat ini kabel hitam dan travo sangat dibutuhkan. Untuk itu ia meminta kepada pemda kerjasamanya untuk membeli kebel tersebut.

"Karena saat ini kita kekurangan kabel hitam dan trapo, maka dari itu kalau bisa pemda bisa membantu membelikan itu agar aliran listrik PLN bisa kita salurkan,"ungkapnya.

 Ketika ditanya berapa travo yang dibutuhkan untuk mengaliri listrik PLN di dua kampung yang selama ini hanya sebagai lintasan saja,  ia menjawab ada lima buah.


"Kita butuh kebel hitam dan lima  trapo untuk mengalirkan listrik PLN di dua kampung, yakni kampung Dayang Suri dan Kampung Temusai,"pungkasnya.(gin)