Diduga Main Proyek

BPN ICI Minta Sekda dan Ketua DPRD Diawasi

BPN ICI Minta Sekda  dan Ketua DPRD Diawasi

DUMAI (riaumandiri.co)-Ketua Badan Pekerja Nasional Indonesian Corruption Investigation Kota Dumai, Encik Sammuer, meminta aparat hukum untuk mengawasi Sekretaris Daerah Kota Dumai, Said Mustafa dan Ketua DPRD Dumai, Gusri Effendi.

 Pasalnya, kedua pejabat tersebut disinyalir ikut bermain langsung daDia juga meminta aparat hukum mengusutnya karena terkait adanya kabar bahwa pengerjaan proyek agregat kelas B nilai Rp1.610.400.000 di Kelurahan Tanjung Penyembal Kecamatan Sungai Sembilan diduga ada permainan dan campur tangan Sekda dan Ketua DPRD Dumai dalam pekerjaan tersebut.

"Kita minta aparat penegak hukum setempat seperti Kejaksaan, Kepolisian untuk mengusut kemungkinan adanya Sekda dan Ketua DPRD Dumai ikut bermain proyek.
 Kalau perlu KPK ikut mengusut, karena banyak proyek di Dumai berjalan tidak sehat, mulai dari proses tender hingga pengerjaannya yang asal jadi," tegas Sammuer, Selasa (19/4).

Dia mengatakan, ditengarai sejumlah pejabat Dumai bermain dibelakang layar, jika ada yang tersangkut nanti pejabat tinggi ini yang bakal menyelesaikan. " Apalagi proyek tersebut berada dluar kota atau masih tergolong desa terpencil. Mumpung masih ada kesempatan dan selagi masih menjabat kemungkinan ini bisa saja dilakukan, "katanya.  

Proyek dimaksud yakni proyek Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) itu diduga Sekda mendapatkan setoran hingga 150 juta dari pemenang proyek itu. Proyek tersebut dikabarkan dimenangkan oleh CV. Gusri Cipta Pratama milik ketua DPRD Dumai.

Diduga, selain setoran ke Sekda 150 juta, pantia lelang juga mendapat bagian 7 persen. Proyek pengadaan agregat kelas B itu nilainya Rp 1.610.400.000, sedangkan nilai penawaran dari perusahaan milik ketua DPRD Dumia Rp 1.550.810.000.

Menanggapi hal ini, Sekadako Dumai, H Said Mustafa, berang dan mengancam menggugat media serta narasumber yang memberitakan dirinya main proyek bersama Ketua DPRD Dumai, Gusri Effendi. "Soal proyek apa itu. Proyeknya apa dan dimana itu," katanya saat dihubungi wartawan.

Ketika ditanya apakah benar dirinya terlibat bermain proyek dan juga menerima sejumlah uang dari Ketua DPRD Dumai selaku pemenang tender, dia bersumpah tidak pernah menerima uang apapun. "Saya akan gugat siapa narasumber yang bicara dikoran.

 Kasi ke saya korannya untuk saya kliping. Dan saya akan buatkan laporan ke polisi. Sebagai orang muslim saya bersumpah tak pernah menerima uang yang disebutkan itu," tegasnya.

Sementara Ketua DPRD Dumai, Gusri Effendi, mengatakan, apa yang telah ditudingkan terhadap dirinya tersebut adalah tidak benar. "Tidak betul, saya tidak tahu menahu dengan proyek.

 Panitia nya saja saya tidak tahu, itu fitnah," kilahnya, kepada wartawan melalui sms telepon selulernya. ***lam pelaksanaan proyek 2016.