Diskusi Pengembangan UMKM

Praktisi: Pedagang Minang Sulit Transformasi Jadi Pengusaha

Praktisi: Pedagang Minang Sulit  Transformasi Jadi Pengusaha

PADANG (riaumandiri.co)-Praktisi bisnis yang memimpin 12 unit usaha CT Corp Dony Oskaria, menilai salah satu persoalan yang membuat usaha yang dikelola orang Minang tidak bisa bertahan lama adalah kesulitan bertransformasi dari pedagang menjadi pengusaha.

"Rata-rata usaha yang dikelola orang Minang sulit bertahan hingga dua generasi, begitu pendirinya meninggal maka usaha yang sudah berkembang besar malah bisa surut hingga gulung tikar," katanya di Padang, Selasa (19/4).

Ia menyampaikan hal itu saat tampil sebagai pembicara dalam diskusi tentang pengembangan UMKM dihadiri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan praktisi bisnis lainnya. Menurut dia, pola pikir berusaha orang Minang harus diubah, terutama bagaimana bisa mentransfer keahlian berdagang kepada generasi berikutnya.
 
"Misalnya ada pedagang kain, yang memilih barang dia, memilih warna hinggga menjahit juga, begitu meninggal akhirnya usaha tersebut tutup karena tidak dilakukan pewarisan keahlian kepada penerus usaha," sebutnya. Selain itu ia melihat telah terjadi pergeseran selera pasar yang kalau tidak diikuti, maka usaha tersebut akan ditinggal.

"Bisnis sukses kalau bisa memenuhi harapan pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik," ujarnya. "Orang yang paling bisa memenuhi harapan konsumen dan kreatif akan tampil sebagai pemenang dan bisa terus bertahan," lanjutnya, yang juga anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN).

Oleh sebab itu, sebutnya, tak ada pilihan pelaku usaha di Minang harus mau bertransformasi menjadi pengusaha. Hampir sebagian besar pengusaha besar saat ini berawal dari usaha kecil dan rumah tangga, artinya usaha kecil punya potensi berkembang menjadi besar.

Sementara Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, mengatakan 84 persen usaha yang ada di daerah ini merupakan skala UMKM. "Oleh sebab itu kami terus mendorong pengembangan ekonomi berbasis pertanian dan UMKM," ujarnya. (ant/aag)