Kehidupan Masyarakat

Serba Kesulitan

Serba Kesulitan

PASIRPENGARAIAN(riaumandiri.co)-Tingkat perekonomian masyrakat Kabupaten  Rokan Hulu semakin melemah. Selain karena komoditi masyarakat, seperti karet maupun kelapa sawit turun harga, diperparah dengan APBD Rohul tahun 2016 yang tak kunjung disahkan.

"Tidak itu saja pak, kami para  pedagang pasar juga mengeluh. Tak ada pembeli, bahkan pasar sepi. Biasanya orang kantoran ada belanja dan ramai, tapi kini kita bisa berlari-lari di pasar ini," ujar Wawak, salah seorang pedagang di Pasar Modren Kota Pasir Pangaraian, Sabtu (16/4).

Semuanya juga serba sulit. Wawak yang merupakan petani pisang dan setiap harinya menjual di Pasar Moderen Pasir Pengaraian mengatakan pisang di kebunnya yang tak ada yang mau beli.

Menurut Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pasir Pangaraian (UPP) Rohul,  Afrizal,  melemahnya perekonomian masyarakat, karena fungsi kelembagaan negara saat ini, khususnya perangkat dalam bidang perekonomian  tidak optimal.

"Itu dapat dilihat dari rendahnya daya beli masyarakat. Iinstabilitas harga harga dan tingginya potensi inflasi, ditambah situasi politik di Rohul tidak stabil. Pergantian pimpinan daerah yang terus menjadi isu sentral, sehingga antara eksekutif dan legislatif sepertinya sangat berhati-hati sekali dalam membuat kebijakan ekonomi terhadap masyarakat," sebutnya.

Afrizal mendesak pemerintah fokus menguatkan fungsi kelembagaan dalam bidang ekonomi. Pasalnya negara harus menjamin kehidupan  berbangsa dan bernegara dalam segala hal warganya, termasuk  kepastian ekonomi. Apalagi  mengingat segala kebutuhan dasar masyarakat sangat bergantung pada kepastian harga pasar.

Lanjut Afrizal yang juga kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Rohul, ketidakstabilan perekonomian di masyarakat bisa menjurus pada instabilitas politik, penguatan tatanan politik dan  ekonomi. Sudah seharusnya seluruh aspek bersinergi.(yus)