Pemko Pekanbaru Komitmen Wujudkan Kota Satelit Pekansikawan

Pemko Pekanbaru Komitmen Wujudkan Kota Satelit Pekansikawan

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Pemerintah Kota Pekanbaru berkomitmen untuk mewujudkan serta mendorong percepatan pembangunan Kota Metropolitan di perbatasan Pekanbaru, Siak, Kampar dan Pelalawan (Pekansikawan).

Dalam hal itu sangat diperlukan peran dari masyarakat dan investor guna mengarahkan pembangunan di segala bidang.

Pekansikawan, menurut walikota, diyakini akan menjadi suatu poros baru dalam pengembangan wilayah dan ekonomi Riau dimasa mendatang. Pengembangan kawasan perekonomian yang berpusat di Pekanbaru dengan dukungan tiga hinterland yaitu Kampar, Siak dan Pelalawan.

Firdaus juga mengaku optimis pengembangan kawasan Pekansikawan akan tumbuh besar bagi perkotaan masa depan, bila perencanaan dan implementasi sesuai konsep yang sudah dibuat.

"Kawasan ini menjadi poros ekonomi baru dimana seluruh aktivitas masyarakat di empat kabupaten dan kota terintegrasi dalam satu kesatuan pembangunan yang saling menunjang. Karena itu, belajar dari pengembangan kawasan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi), pengembangan Pekansikawan harus lebih baik dan tertata,” ujarnya.

Perencanaan tersebut disambut baik Anggota DPRD Riau, H Mansyur HS, menyebutkan, gagasan Pekansikawan patut disambut baik, pasalnya sejauh ini dari serangkaian forum resmi dan tidak resmi yang telah diadakan mendapat respon yang positif. Dalam hal itu juga Kepala daerah, bupati dan walikota ingin tindaklanjut lebih serius.

"Mengenai Pekansikawan, melihat pengertian, kita semua sudah punya dudukan yang jelas ke mana arah yang diinginkan. Secara substantif Pekansikawan bukanlah gagasan baru. Telah ada upaya yang sama sebelumnya yang coba ditempuh, dengan nama berbeda, namun tak kunjung menemui sasaran," papar Mansyur.

Penyatuan kawasan, katanya, dapat dipandang sebagai jalan keluar strategis, sederhana saja, setidaknya dalam tataran ekonomi misalnya, diyakini akan membawa efek baik. Kehidupan tak lagi terkonsentrasi di perkotaan.

"Menimbang konsep kawasan Pekansikawan bertujuan membentuk sinergi dan saling mengandalkan antara daerah inti dengan daerah penyangga (hinterland), membuat peluang pemerataan pembangunan secara proporsional ke wilayah pelosok lebih besar,” ujarnya.

Karena itu, lanjut Mansyur, masyarakat tidak semestinya bersikap apriori terhadap Pekansikawan, semoga melalui Pekansikawan, manifest destiny sebagaimana tertuang dalam RPJP Provinsi Riau untuk mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat dapat tercapai.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Pekanbaru, Dedi Gusriadi menjelaskan, kerjasama kawasan Pekansikawan bertujuan guna meningkatkan transportasi darat dan percepatan pembangunan daerah yang tergabung di empat kabupaten kota. Kementerian Perhubungan RI sudah membantu 50 unit busway untuk menunjang pelaksanaan kerjasama ini.

"Sebanyak 50 unit busway akan melayani rute Kota Pekanbaru, Kabupaten Siak, Kabupaten Kampar dan Kabupaten Pelalawan guna menunjang kerjasama kawasan Pekansikawan,” ungkap Dedi.

Dedi meminta kepada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kota Pekanbaru untuk berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan tiga kabupaten untuk menentukan trayek, koridor dan jalur transportasi yang akan dilalui.

Selain itu, dalam melanjutkan kerjasama kawasan Pekansikawan, perlu percepatan pembuatan masterplan supaya output-nya terdapat benang merah yakni terkait tanggungjawab bagi kabupaten dan kota tentang penganggaran. Sebanyak 50 unit ini sudah diterima secara resmi oleh Walikota Pekanbaru dari Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI, Kamis (21/1) di Jakarta.

Sementara itu, Pengamat transportasi Universitas Islam Riau, Kudus Zaini ST MT mengatakan, konsep program Pekansikawan memang harus memprioritaskan bidang transportasi.(adv/humas)