Survei Kampung 40

Kapolres Imbau Warga Tinggalkan Kawasan Cagar Biosfer

Kapolres Imbau Warga Tinggalkan Kawasan Cagar Biosfer

SIAK (riaumandiri.co)-Kapolres Ino Harianto bersama anggotanya langsung turun ke lokasi di mana masyarakat Kampung 40 tinggal di kawasan Cagar Bioesfer.

 Hal ini dilakukan untuk memastikan tempat mana saja yang harus ditertibkan dan dikembalikan sesuai dengan fungsinya.

 Kapolres imbau warga dengan kesadaran sendiri meninggalkan tempat ini."Kita survei ke lokasi memastikan masyarakat di sana apakah masih melakukan aktivitas atau tidak.

 Berdasarkan survei memang mereka sebagian ada yang masih beraktivitas dan ada  juga yang berkemas untuk meninggalkan tempatnya karena mereka mengangku bahwa mereka sebagai masyarakat ilegal," jelasnya.

 Selain itu, kata Kapolres, masyarakat Kampung 40 sebagian juga masih ragu-ragu untuk meninggalkan tempat tinggalnya. Mereka perlu diberikan penjelasan yang lebih untuk bisa menerima keputusan bahwa mereka menempati kawasan Cagar Biosfer.

"Tujuan kita ke sini hanya untuk menertibkan mereka agar dapat meninggalkan tempat, dan tentunya apa bila mereka masih saja membandel kita akan tindak tegas.

 Mudah-mudahan dengan kedatangan kita kelokasi tempat mereka tinggal, dapat secara langsung menyadarkan mereka dan berangsur meninggalkan tempat hingga waktu yang sudah ditentukan," harapnya.

 Ketika ditanya kapan mereka masyarakat Kampung 40 dievakuasi, Kapolres  menjawab, pihaknya sudah merencanakan tinggal menunggu keputusan dari pusat.
"Untuk evakuasi tetap akan kita lakukan, namun  kita masih menunggu informasi dari pusat," ungkapnya.

 Sementara itu, warga Kampung 40 ketika didatangi Kepolisian mengaku, ketakutan dan merasa terusik. Karena selama ini mereka merasa tertekan dengan dikabarkannya bahwa mereka akan di evakuasi oleh Pemkab Siak.

"Jujur pak, kami di sini sangat ketakutan sekali dengan kedatangan para bapak polisi, karena kami selama ini sudah merasa tertekan dengan akan diadakannya evekuasi warga yang tinggal di sini.

 Harta kami satu-satunya cuma tempat tinggal ini, kalau kami dievekuasi atau diusir kami mau tinggal dimana lagi," ungkap Ucok, tokoh masyarakat Kampung 40.***