Budidaya Ikan Air Payau Terbesar di Riau

Budidaya Ikan Air Payau Terbesar di Riau

SELATPANJANG (HR)-Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten kepulauan Meranti pada tahun 2015 menerima bantuan Dana Alokasi Khusus, bidang perikanan dari pemerintah pusat senilai Rp2,2 miliar, diperuntukkan untuk pembangunan Balai Perikanan Budidaya Air Payau dan Hatchery.

Hatchery merupakan sebuah tempat untuk pembenihan dengan memanipulasi suhu ruangan agar menjadi lebih hangat/panas, sehingga kondisi air dalam hatchery tersebut juga panas. Suhu panas mempercepat metabolisme ikan apalagi jika suhu panas cenderung juga meningkatkan nafsu makan ikan.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kepulauan Meranti Askandar, melalui Kabid Tangkap, Ishak kemarin mengatakan, DAK bidang perikanan dari pemerintah pusat itu akan digunakan untuk program pengembangan pengembangan bibit ikan.

Mengingat begitu banyaknya kebutuhan benih untuk pengembangan budidaya ikan, maka di Kepulauan Meranti akan dibangun pembenihan (hatchery).

Hatchery yang dibangun mencakup Balai Benih Ikan (BBI) air tawar. Selain BBI dibangun juga unit pembenihan rakyat (UPR), untuk memproduksi ikan dan udang bagi budidaya air payau dan laut.

Adapun benih ikan yang akan dikembangkan adalah jenis ikan Kakap, Kerapu, Bandeng dan Udang.“Bantuan DAK sebesar Rp2,2 miliar dari Kementerian dan Kelautan itu akan akan dipusatkan di Desa Gogok Darussalam Kecamatan Tebingtinggi Barat,”ungkap Ishak.

Ia menambahkan BPBAP yang akan dibangun nantinya bisa menjadi tempat pembenihan ikan terbesar di Riau. Berdasarkan benih ikan yang dikembangkan terdiri dari banyak jenis yang melibatkan pendamping dan peneliti dari pihak luar.

Usaha budidaya ikan air tawar dan air payau semakin hari semakin menggiurkan. Menurut laporan Badan Pangan PBB, pada tahun 2021 mendatang konsumsi ikan perkapita penduduk dunia akan meningkat menjadi 19,6 Kg per tahun.

Meski saat ini konsumsi ikan lebih banyak dipasok oleh ikan laut, namun pada tahun 2018 produksi ikan air tawar akan menyalip produksi perikanan tangkap tersebut.

“Saat ini, usaha budidaya ikan air tawar dan air payau memiliki prospek cerah dan bernilai ekonomi tinggi apabila dikelola secara  baik dan benar. Dengan demikian masyarakat berpeluang mendapatkan penghasilan untuk meningkatkan kesejahteraan," imbuhnya.(ali)