DKPP Inhil Upayakan

Ubah TPA Jadi Sanitary Landfill

Ubah TPA Jadi Sanitary Landfill

TEMBILAHAN (riaumandiri.co)-Tempat pemrosesan akhir yang terletak di Sungai Beringin Tembilahan diakui Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman, bukanlah yang memenuhi standar, dimana selain tidak memenuhi kaidah yang ada, juga tidak ramah lingkungan.

''TPA yang kita punya tidak memenuhi standar, dimana jika sampah datang, dibuang di lubang yang sudah disediakan, sehingga semua jenis sampah tercampur,'' jelas Kepala DKPP Inhil Sirajuddin, Senin (11/4).

Padahal, dijelaskannya, sampah-sampah yang setiap hari diangkut sebanyak 20 ton itu, bisa dipisahkan antara yang organik dan non organik, kemudian bisa didaur ulang menjadi pupuk atau menghasilkan biogas.

Untuk itulah, dikatakannya, saat ini, DKPP Inhil tengah mencari bantuan dana untuk menjadikan TPA tersebut menjadi TPA yang menerapkan metode Sanitary Landfill.

Dimana, dengan metode tersebut, sampah yang diangkut dari rumah-rumah warga kemudian setelah sampai di TPA, dilakukan penutupan, sehingga potensi gangguan yang timbul dapat diminimalkan.

''Pemusnahan sampah dengan metode Sanitary Landfill adalah membuang dan menumpuk sampah ke suatu lokasi yang cekung, memadatkan sampah tersebut kemudian menutupnya dengan tanah. Dengan metode ini dapat menghilangkan polusi udara,'' tambahnya.

Namun demikian, untuk menerapkan metode ini, dikatakan Sirajuddin memerlukan dana yang cukup besar, apalagi geografis tanah di Inhil yang dikatakannya berbeda sehingga lebih besar biaya yang dibutuhkan.

''Sebenarnya pihak dari Pemerintah Riau sudah melakukan upaya pembuatan DED, tapi biaya pembuatan terlalu mahal, karena kondisi tanah di sini. Namun kita berusaha, jika tidak melalui kita, dari Badan Lingkungan Hidup juga bisa mengajukan,'' lanjutnya.(int/aag)