Pelatihan Kerja di BLK Riau

Diikuti 166 Pemuda Rohul

Diikuti 166 Pemuda Rohul

PASIR PENGARAIAN(riaumandiri.co)- Sekitar 166 pemuda dan pemudi di Rokan Hulu mengikuti pelatihan institusional berbasis kompetensi di Kantor BLK Pasir Pangaraian. Pelatihan yang dimulai Kamis (7/4) akan berlangsung selama 48 hari.

Kegiatan Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja (PKPTK) Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan Bagi Pencari Kerja pada UPT-LK Wilyah III Pelatihan Institusional (Berbasis Kompetensi), resmi  dibuka Asisten I Bidang Pemerintahan, Juni Syafry.

Acara ini juga dihadiri Kepala Disosnakertrans Rohul Herry Islami, Kepala UPT-LK Disnakertrans Provinsi Riau Ahmad Fadilah.

Dijelaskan Ketua Panitia yang juga Kepala Seksi Penempatan dan Pemagangan Disnakertrans dan Kependudukan Provinsi Riau, Samsul Akmal, pelatihan institusional berbasis Kompetensi ini terdiri dari sembilan jurusan.

Jurusan yang disediakan Disnakertrans Riau, yakni menjahit, las listrik, sepeda motor, mobil bensin, operator komputer, teknisi komputer, teknisi handphone, instalasi listrik, dan tata boga. Katanya lagi, selama pelatihan, peserta mengikuti 25 persen teori dan 75 praktek. Peserta juga akan dibekali cara pemasaran/ marketing.

“Insya Allah, tahun depan pelatihan serupa kita lanjutkan lagi,” janji Samsul.

Saat membuka pelatihan, Asisten I Bidang Pemerintahan Setdakab Rohul, Juni Syafry berharap, kerjasama dan pelatihan kerja ini terus dilakukan rutin oleh provinsi.

Dirinya juga berharap, ke-166 peserta pelatihan institusional giat mengikuti pelatihan dan juga tekun. Sehingga bermanfaat setelah selesai pelatihan. Peserta diharapkan, nantinya bisa buka lapangan kerja baru setelah selesai pelatihan nanti. Tidak justru mencari kerja.

“Maka gunakanlah waktu yang ada. Karena, bila kita latihan sendiri di tempat lain biayanya sangat mahal,” imbau Juni Syafry.

Kepala Disosnakertrans Rohul, Herry Islami mengungkapkan, saat ini pencari kerja di Rohul sekira 2.000 orang lebih. Hal itu sesuai data pencari kerja atau kartu kuning (AK-1).

Sebagian besar pencari kerja, merupakan tamatan SMA sederajat, disusul sarjana ekonomi, dan sarjana hukum.
“Pelatihan kerja agar bisa menerapkan di lapangan. Sebab belajar dari sekolah saja tidak cukup,” ucap Herry dan mengatakan setelah pelatihan kerja, dinasnya berencana menggelar sertifikasi bagi tenaga kerja.

Herry menyatakan lagi, pihaknya akan berupaya peserta pelatihan ini mendapatkan bantuan modal. Rencananya Disosnakertrans Rohul akan membuat kelompok per kecamatan, sehingga muda mengkoordinirnya.(adv/humas)