Bupati Jefry Ikuti Rakornas Darurat Narkoba

Bupati Jefry Ikuti Rakornas Darurat Narkoba

Jakarta (HR)–Presiden Joko Widodo  membuka Rapat Koordinasi Nasional Darurat Narkoba Tahun 2015. Rakornas digelar pukul 09.00 WIB, di Hotel Bidakara, Rabu (4/2). Selain dihadiri jajaran Badan Narkotika Nasional, juga dihadiri menteri, gubernur, bupati dan walikota se-Indonesia, termasuk Bupati Jefry Noer.


Kegiatan bertajuk 'Gerakan Nasional Penanganan Ancaman Narkoba dalam Rangka Mewujudkan Indonesia Emas 2015'. Rapat membahas langkah konkrit untuk mengatasi darurat narkoba bagi terwujudnya stabilitas nasional. Berdasarkan data BNN, saat ini angka penyalahguna narkoba di Indonesia mencapai 4,2 juta jiwa. Setiap harinya, terdapat sekitar 40 hingga 50 orang meninggal akibat penyalahgunaan narkoba.


Jokowi dalam arahannya mengatakan, masalah narkoba sudah sangat darurat. "Seluruh gubernur, bupati dan walikota, harus satu garis, satu kata, yakni tegas perangi narkoba. Jangan ada toleransi sekecil apapun," kata Presiden, saat menyampaikan sambutan, sekaligus membuka Rakornas tersebut.

Terhadap warga negara asing yang dihukum mati, Jokowi mengaku sudah menyampaikan hal tersebut kepada kepala negara bahwa warganya telah di eksekusi mati beberapa waktu lalu. Jokowi mengungkapkan pada kepala negara tersebut data dan fakta soal darurat narkoba secara gamblang.

"Ini juga saya sampaikan kepada kepala negara saat eksekusi mati yang minta untuk pengampunan. Saya jawab kepada presiden dan perdana menteri yang bertanya kepada saya, supaya beliau tahu bahwa setiap hari meninggal 50 orang karena narkoba," tutur Jokowi.

Sementara Bupati Kampar, H Jefri Noer, di sela-sela acara mengatakan, narkoba merupakan musuh terbesar umat, karena itu harus diperangi dan dijadikan urusan setiap orang ataupun masyarakat. "Butuh kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan organisasi masyarakat yang peduli terhadap bahaya narkoba," ujarnya.

Dikatakannya, Kabupaten Kampar telah bertekad untuk menzerokan narkoba dari Bumi Serambi Mekkahnya Riau dan ini dibutuhkan keseriusan seluruh organisasi kemasyarakatan, BNK kabupaten, Granat Kabupaten, Kepolisian tokoh masyarakat, tokoh agama, serta peran masyarakat untuk memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba baik itu pencegahan, pemberantasan dan rehabilitasi sangat kita buthkan agar tercipta kehidupan masyarakat yang bebas dari narkoba. (adv/humas)