Hadapi Ekonomi Sulit

Bupati: Jaga Kebersamaan

Bupati: Jaga Kebersamaan

SELATPANJANG (riaumandiri.co)- Bupati Kepulauan Meranti Drs H Irwan MSi mengajak seluruh masyarakat Meranti tetap menjaga kebersamaan dalam menghadapi kondisi ekonomi yang serba sulit seperti saat ini.

Dikatakanny, keuangan pemerintah daerah yang jauh berkurang dipastikan akan berdampak pada gerak laju pmbangunan dan perputaran ekonomi makro.

Selain menurunnya penerimaan keuangan daerah itu, juga terjadinya kelesuan ekonomi oleh berbagai faktor alam. Ditambah lagi masih rendahnya harga jual terhadap beberapa jenis komoditi pertanian maupun perkebunan.

"Seperti anjloknya harga kelapa dan karet yang sangat berpengaruh pada geliat ekonomi masyarakat Meranti secara umumnya," ujar Irwan dalam sebuah acara resmi di Tenggayun Raya baru-baru ini.

Menyikapi persoalan itu, Irwan mengajak agar masyarakat  tetap menjaga kebersamaan, persatuan dan kesatuan dalam menjalankan berbagai aktivitas sehari-hari.

Sebab  dalam situasi yang serba sulit sekarang ini, potensi kerawanan sosial menjadi cukup tinggi.
"Untuk itu diharapkan kepada seluruh lapisan masyarakat agar tetap berupaya mengatasi kesulitan ini dengan mencari upaya lain,” sebut Irwan.

Menurut dia, kalau saat ini komoditi kepala dan karet di pasaran masih belum menggembirakan. Diharapkan agar masyarakat mengalihkan komoditi yang akan dipanen dari hasil tanaman Palawija.

Seperti tanaman jagung, kacang kedelai, ubi kayu, dan berbagai jenis komoditi lainnya. Sehingga dari hasil tersebut setidaknya tetap menjamin kelangsungan hidup keluarga.

"Seperti  yang kita saksikan sendiri saat melakukan panen pada tanaman kacang kedelai ini. Sebelumnya tidak pernah dibayangkan akan tumbuh dan berhasil guna.

Jadi kita berharap masyarakat desa tidak menyerah pada kondisi kesulitan ini. Justru kita harus mencari peluang baru untuk bisa mampu melewati krisis ekonomi yang terjadi saat,” sebut dia lagi.

Kepada instansi teknis terkait juga diminta penyuluhannya kepada para petani agar mampu mengembangkan tanaman palawija yang bisa terjual laris di pasaran.

"Jadi kita tidak saja hanya fokus pada satu jenis komoditi, tapi dengan berbagai pengalaman yang diperoleh, mampu menanam tanaman beraneka ragam dalam memperkaya bahan pangan,” pungkas Irwan. (jos)