155 Korban Kebakaran Hidup di Pengungsian

Enam di Antaranya Peserta UN

Enam di Antaranya Peserta UN

DUMAI (riaumandiri.co)- Dari 155 korban kebakaran rumah di Jalan Bintang Gang Kuini Dumai, terdapat enam orang terdaftar sebagai peserta ujian nasional tahun pelajaran 2015/2016.

Dari data yang berhasil dirangkum di posko pengungsian korban kebakaran, yakni, di gedung pertemuan Ikatan Keluarga Tanah Datar (IKTD) Dumai, terdapat 34 orang yang masih berstatus pelajar dan enam diantaranya harus mengikuti Ujian Nasional tahun ini.

Enam orang pelajar yang akan mengikuti UN tersebut diantaranya Widya Harianti (Mts Negeri Dumai), Rahmad Setiawan (SMP Budhi Dharma), Vira Azahra (SDN 001 Kelurahan Bintan), Husnul Khotimah (SND 001 Kelurahan Bintan) dan Weni Pitriani (SDN 026) serta Desi Rahmawati SDN 007 Teluk Binjai.

Para pelajar yang akan melaksanakan UN 2016 ini terpaksa pasrah untuk mengikuti ujian akhir, dikarenakan seluruh buku pegangannya untuk belajar dalam menghadapi ujian tersebut habis terbakar.

Seperti yang dikatakan Widya Harianti, peserta ujian akhir pada Madrasyah Tsanawiyah (MTS) Negeri Dumai, bahwa saat ini dirinya tidak bisa mengulang pelajaran yang telah diterimanya di sekolah agama tersebut, diakibatkan musibah yang melanda keluarganya bersama ratusan orang lainnya pada malam itu.

"Hanya sedikit buku yang bisa diselamatkan, yang lainnya terbakar,"katanya.

Dirinya tidak tahu bagaimana hasil ijazah yang akan diterimanya ketika tamat nanti, dikarenakan dirinya mulai dari malam musibah tersebut hingga hari ini belum ada mengulang pelajaran yang diberi gurunya melalui catatan yang ditulisnya dibuku setiap bidang studi.

"Saya berharap, bisa lulus Ujian Nasional agar saya bisa melanjutkan ke tingkat SMA, "harapnya.

Dirinya juga sampai saat ini masih berharap, kepada seluruh pihak yang bisa membantu dirinya bersama rekan-rekan di lingkungannya yang menjadi korban kebakaran dalam bentuk peralatan sekolah, termasuk pakaian sekolah yang ikut menjadi abu.

Korban kebakaran di Jalan Bintan gang Kuini Kecamatan Dumai Kota yang saat ini masih menginap di gedung IKTD Dumai masih butuh pertolongan masyarakat, seperti halnya pakaian sekolah bagi anak-anak korban yang masih berstatus pelajar.

"Dari data yang kita peroleh, seluruh anak yang masih berstatus pelajar ini sudah tidak ada perlengkapan untuk pergi ke sekolah," kata Lurah Bintan, Kecamatan Dumai Kota, Norzam, Sabtu (2/4).

Norzam juga merincikan, kebutuhan para pelajar ini meliputi pakaian sekolah, mulai dari sepatu hingga seragam sekolah serta peralatan tulisnya.

"Yang paling penting lagi adalah buku pelajaran setiap mata pelajaran sebagai bahan bacaan mereka,"katanya.

Dijelaskannya, dari 34 orang pelajar tersebut, terdapat dua orang yang sekolah ditaman kanak-kanak (TK), dua puluh orang tingkat Sekolah Dasar, dan tujuh orang tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) serta lima orang tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).

Selain itu, dijelaskannya kembali, para korban yang berada di gedung pengungsian tersebut, juga membutuhkan sembako serta perlengkapan Balita dan obat-obatan serta pakaian layak pakai bagi pria dewasa dan wanita dewasa.

"Di sini juga terdapat balita dan juga lansia, kalau masyarakat yang ingin jelas mengenai kebutuhan pengungsi dapat datang ke posko utama dan bertanya kepada para relawan disini," pungkasnya.

Bantuan Mengalir
Pasca kebakaran di Jalan Bintan Gang Kuini, Dumai beberapa elemen masyarakat langsung turun tangan mengulurkan bantauan. Baik pemerintah setempat, pihak swasta, ormas serta lainnya.

Hasil pantauan, di sejumlah ruas jalan di Kota Dumai banyak terlihat penggalang dana yang akan disalurkan kepada korban musibah naas tersebut. Begitu juga dengn pihak swasta, seperti halnya PT Wilmar Group yang langsung turun ke lokasi menyerahkan bantuan.

Namun, tidak hanya masyarakat Riau yang ikut berduka atas insiden kebakaran di pemukiman padat penduduk di Kota Dumai yang terjadi pada Jumat (1/4) lalu, bantuan dari warga negara Singapore juga ikut hadir ke posko utama bencana kebakaran.

Surya Fajar, koordinator Akci Cepat Tanggap (ACT) Pekanbaru yang dijumpai di lokasi pengungsian di gedung IKPS Dumai jalan Kartini, pihaknya dari Pekanbaru datang ke Dumai hanya untuk mengantar bantuan kemanusiaan untuk korban kebakaran yang terjadi di Jalan Bintan, Gang Kuini, Kecamatan Dumai Kota.

"Tidak hanya bantuan dari dermawan yang berada di Pekanbaru yang kita bawa, bantuan dari warga Singapore juga kita salurkan untuk korban kebakaran ini,"kata Surya Fajar, Jum'at (2/4/2016).

Dikatakannya, bantuan yang dibawa pihak ACT ke posko utama bencana kebakaran tersebut berbentuk, pakaian dalam pria dan wanita, pakaian muslim buat pria dan juga sabun mandi.(zul)
"Dikarenakan korban ada juga yang masih Balita, kita juga membawa susu dan juga Pempes," jelasnya.

Ditambahkannya, bantuan yang disalurkan oleh pihak ACT Riau ini diharapkannya diterima dan dapat dimanfaatkan oleh para korban kebakaran.

"Pemberian bantuan ini merupakan bentuk misi kemanusian yang dijalankan ACT diseluruh Indonesia, termasuk untuk korban kebakaran di Dumai ini," pungkasnya.(zul)