Tradisi Pedang Pora Sambut Kapolda Baru

‘Ciptakan Kamtibmas, Butuh Komitmen Bersama’

‘Ciptakan Kamtibmas, Butuh Komitmen Bersama’

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Kapolda Riau yang baru, Brigjen Pol Supriyanto mengatakan, untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif, dibutuhkan komitmen bersama semua pihak. Dalam hal ini. dibutuhkan sikap keterbukaan dan konsisten dengan segala konsekuensi yang akan timbul.

Hal itu diungkapkannya saat acara Farewell and Welcome Parade atau tradisi Ciptakan pedang pora menyambut Kapolda baru yang digelar di Kompleks Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Pekanbaru di Jalan Pattimura, Rabu (23/3).

Prosesi ini dihadiri seluruh pejabat utama Polda Riau, serta ratusan personil Kepolisian dari berbagai kesatuan, unsur Forkopimda serta tokoh adat Provinsi Riau.

Turun dari mobil kedinasan, Brigjen Supriyanto dan istri langsung disambut oleh Brigjen Dolly Bambang Hermawan (Kapolda Riau yang lama) dengan pengalungan bunga. Selanjutnya, Kapolda Riau diberi sambutan tradisi kepolisian, yakni pedang pora. Setelahnya upacara dilanjutkan dengan tepuk tepung tawar dari tokoh adat.

Serah terima jabatan ditandai dengan penyerahan pataka Polda Riau Tuah Sakti Hamba Negeri dari Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan kepada Brigjen Pol Supriyanto.

Dalam sambutannya, Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan mengatakan, selama kurang lebih satu tahun enam bulan memimpin Polda Riau, Brigjen Pol Dolly mengungkapkan butuh upaya yang lebih maksimal khususnya dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

"Saya percaya Kapolda Riau yang baru akan lebih mendinamisir program kerja (proker) Polda Riau yang sudah disusun, mengacu pada proker Mabes Polri dalam penegakan hukum di wilayah hukum Polda Riau," ujarnya.

Dikatakan, selam berugas, pihaknya dan jajaran telah berupaya memelihara Kamtibmas di Riau agar selalu kondusif. Khususnya saat mengawal proses Pilkada serentak tahun 2015 lalu. Selain itu, Polda Riau masih harus menghadapi tantangan di beberapa sektor. Seperti pencegahan dan penegakan hukum dalam kebakaran hutan dan lahan, serta meningkatkan kualitas dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat.

"Masih ditemukan kritik, komplain dan keluhan terhadap kinerja Polri. Ini hendaknya disikapi secara jernih dan dijadikan sebagai bahan untuk introspeksi," tambahnya.

Dikatakan Dolly, gangguan Kamtibmas muncul akibat dari masalah sosial, ekonomi dan budaya. Untuk mengatasinya, Kapolda Riau yang baru diharapkan ebih aktif dan bersinergi mencari akar masalah dan solusi, sehingga potensi gangguan dapat diantisipasi sejak dini dan tidak berkembang menjadi gangguan nyata.
"Semoga kesuksesan selalu menyertai Jenderal dalam memimpin Polda Riau," tambahnya.

Amanah Sementara itu, Kapolda Riau Brigjen Pol Supriyanto mengatakan, jabatan merupakan amanah dari Allah SWT sehingga wajib dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Khususnya dalam rangka memberikan perlindungan dan pengayoman kepada masyarakat, serta penegakan hukum.

"Harapan masyarakat kepada kita sangat besar sehingga kita perlu bekerja secara profesional dan proporsional dalam mewujudkan situasi keamanan dan ketertiban yang kondusif," ujarnya.

Untuk mewujudkan situasi tersebut hanya dapat dicapai atas dasar komitmen bersama dan keterbukaan serta konsisten dengan segala konsekuensi yang timbul.

"Keberadaan petugas  Polri di wilayah hukum Polda Riau harus memiliki pengetahuan profesi Polri dengan didukung tekad yang kuat dalam rangka terwujudnya kamtibmas," tambah Supriyanto.

Menurutnya, dalam masa kepemimpinan Brigjen Pol Dolly, Polda Riau telah berhasil mewujudkan pelayanan kepada masyarakat yang berkualitas. "Sebagai pejabat baru, saya akan melanjutkan program yang telah dan sedang dikerjakan oleh Brigjen Dolly, saya juga akan berupaya untuk memahami budaya Riau dan menyesuaikan diri sehingga keberadaan saya dapat bermanfaat bagi masyarakat Riau," ujarnya lagi.

Selesai serah terima jabatan, selanjutnya dilakukan upacara pelepasan terhadap Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan dan isteri dengan pengalungan bunga dan melintasi pedang pora. (mg1)