Kemiskinan Masyarakat di Desa Masih Tinggi

Kemiskinan Masyarakat  di Desa Masih Tinggi

SELATPANJANG (riaumandiri.co)- Kemiskinan yang masih tinggi di masyarakat Meranti, khususnya di pedesaan. Hal ini terjadi karena belum memadainya sarana infrastruktur.

Seperti jalan, jembatan, begitu juga masih belum terbukanya lapangan pekerjaan. Di sisi lain, akibat minimnya sarana infrastruktur tersebut membuat harga-harga sembako bagi kebutuhan masyarakat di pedesaan juga sangat mahal.

Sementara hasil bumi seperti hasil pertanian dan perkebunan masyarakat senantiasa dijual jauh di bawah harga pasar. Sebab persoalan kenapa harga begitu rendah di tingkat petani atau pekebun, tetap akibat infrastruktur yang masih sangat tertinggal itu.

Seperti harga kelapa bulat, pinang maupun harga karet dan komoditi lainnya, belum dapat memberikan keuntungan bagi petani atau pekebun. Justru yang mendapat keuntungan adalah para tengkulak yang jauh sebelumnya mengumpan masyarakat melalui pinjaman itu.

"Pertanyaan kenapa masyarakat desa di Meranti masih terbelenggu kemiskinan, itu karena faktor masih minimnya sarana infrastruktur dasar,” ungkap Syaiful warga Renak Dungun, Kecamatan Pulau Merbau, Jumat (19/3).

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti pada program pembangunan jilid II yang dinakhodai Irwan dan Said Hasyim saat ini, berharap agar memfokuskan pembangunan infrastruktur tersebut ke desa-desa dan pelosok.

Kalau selama lima tahun lalu fokus pembangunan guna meletakkan dasar-dasar rencana pembangunan ke depan, dan didominasi ibukota kabupaten. Maka mulai tahun ini arah pembangunan fisik tersebut haruslah difokuskan terhadap kemajuan desa.

Jalan poros di masing-masing kecamatan juga haruslah menjadi sasaran. Sehingga desa yang terdapat pada sebuah pulau nantinya akan bisa terintegrasi. Tidak lagi dicekoki oleh bangunan semenisasi yang hanya mampu bertahan seumur jagung itu.
"Konsep pembangunan jalan poros ke depan harus dengan konstruksi pengerasan seperti yang dilaksanakan di beberapa ruas jalan yang dibangun akhir tahun 2014 lalu,” kata dia lagi.

Ditambahkanya lagi, program pemerintah daerah yang senantiasa menggaungkan pengentasan kemiskinan pedesaan itu haruslah dibuktikan. Inilah momen pembuktian itu.

Sehingga desa akan segera berbenah dan selanjutnya secara bertahap kesejahteraan masyarakat juga akan bergerak naik.
“Jadi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa itu harus diawali melalui pembangunan sarana infrastruktur dasar. Sebab tanpa infrastruktur, seluruh program mengatasnamakan program pengentasan kemiskinan itu akan hanya menjadi pepesan  kosong,” tegas dia.

Disebutkannya, salah satu kecamatan yang paling terbelakang dan masyarakat yang termiskin di Meranti saat ini adalah Kecamatan Pulau Merbau. Di mana akses ke sana hingga saat ini masih sangat memprihatinkan. Apalagi setiap pelaksanaan pembangunan infrastruktur di wilayah itu umumnya terkesan bermasalah.

Seperti kontaktor yang lari meninggalkan tanggung jawab beberapa tahun silam.
“Masyarakat berharap mulai tahun ini pemerintah kabupaten agar fokus mengejar ketertinggalan yang terjadi di hampir seluruh desa yang ada saat ini,” ujar dia.(jos)