Wabup Ajak Orang Tua

Bekali Anak dengan Ilmu Agama

Bekali Anak dengan Ilmu Agama

SELATPANJANG (riaumandiri.co)-Paham radikalisme yang mengatasnamakan Islam mulai marak di Indonesia. Kondisi ini sangat memprihatinkan karena cenderung merusak dan mengganggu kondusifitas.

Agar kondisi ini tidak terjadi di Kabupaten Meranti, Wakil Bupati H. Said Hasyim mengimbau para orang tua untuk membekali anak dengan ilmu agama yang kuat.

"Kepada orang tua saya meminta beri bekal ilmu agama kepada anak kita, agar mereka mengerti dan tidak terjerumus ke lingkaran faham radikalisme dan terorisme," ujarnya di hadapan jamaah Masjid Agung Darul Ulum Selatpanjang, dalam acara tablig akbar dengan tema Bahaya Radikalisme dan Terorisme, Selasa (15/3) lalu.

Dijelaskan Said Hasyim, dengan dangkalnya ilmu agama umat Islam akan mudah diadu domba bahkan di negara arab sendiri Islam sesama muslim bisa saling membunuh.

"Jadi mari kita tangkal bahaya faham radikal ini dengan membentengi anak dengan ilmu agama, ke depan kita akan memprogramkan tiap anak tamat SD wajib punya ijazah Madrasah," jelasnya.

Selain itu agar pihak-pihak tak bertanggung jawab bebas menyebarkan faham sesat tersebut, Wabup juga mengajak peran aktif masyarakat untuk memantau setiap pergerakan yang mencurigakan. Jika ditemukan segera laporkan kepada pihak terkait.

"Orang tua dan masyarakat dapat memberikan kontribusi dengan memantau gerakan yang mencurigakan paling tidak di lingkungan masing-masing," paparnya.

Dalam acara yang menghadirkan pembicara Al-Ustadz Abu Thohir, LC MA dan turut hadir Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Z Pandra, Arsyad SH MSi, Kajari Selatpanjang, para pejabat dan pegawai di lingkungan Pemkab Kepulauan Meranti.

Dipaparkan Al-Ustadz Abu Thohir, saat ini tak sedikit masyarakat khususnya para pemuda yang terjebak dalam perbuatan radikalisme yang bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad SAW, melakukan tindakan kekerasan, pengeboman dan lainnya.

"Padahal Islam merupakan ajaran yang rahmatan lillalamin, peduli kepada masyarakat dan lingkungan. Penyebabnya tak lain adalah akibat tidak paham dan dangkalnya ilmu serta kurangnya bimbingan dari para ulama untuk bertindak sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad," katanya.

Ditambahkan Abu Thohir tidak bertanggung jawab dengan piawainya membakar semangat lewat penampilan dan kata-kata yang begitu meyakinkan. Sehingga mampu menjebak masyarakat kedalam tindakan radikalisme yang sesungguhnya jauh dari ajaran islam.

Jika dibiarkan faham radikalisme salah satu yang terkenal adalah ISIS, bukan saja merusak diri tapi akan memunculkan semua keburukan bagi manusia disegala sektor.

Untuk itu, Abu Thohir mengimbau khususnya para pemuda untuk menyisihkan waktunya bergabung dalam majelis ulama agar mendapatkan ilmu sebagai bekal menangkal paham-paham radikalisme tersebut.

Bagi yang terlanjur masuk atau terjerumus diminta segera bertobat dengan terus memperdalam ilmu agama agar tidak kembali terjerumus. (rls/jos)