Diduga akibat Konflik Lahan di inhu

Ratusan Warga Serang PT RL

Ratusan Warga Serang PT RL

RENGAT(riaumandiri.co)-Diduga akibat konflik lahan, membuat sekitar 300 warga Desa Pesajian, Kecamatan Batang Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu, mengamuk.

Mereka datang menyerang dan merusak sejumlah peralatan milik PT Rimba Lazuardi yang berada di perbatasan Kabupaten Indragiri Hulu-Kuantan Singingi, Rabu (16/3) sekira pukul 13.00 WIB.

Dalam peristiwa itu, sejumlah alat berat termasuk kamp tempat karyawan perusahaan menetap, rusak akibat dibakar warga. Namun sejauh ini, tidak didapat kabar yang menyebutkan peristiwa itu sampai menimbulkan korban jiwa.
Menurut informasi yang dirangkum, awalnya, kedatangan warga ke areal lahan yang dikelola perusahaan itu,

Ratusan untuk menghentikan kegiatan pembersihan lahan, yang masuk dalam wilayah Kabupaten Indragiri Hulu.
Namun entah mengapa, begitu sampai di areal yang dituju, suasana tiba-tiba langsung berubah menjadi panas. Entah apa pemicunya, warga tiba-tiba melakukan perusakan dan pembakaran terhadap sejumlah fasilitas milik perusahaan perkebunan tersebut.

Para pekerja dan operator alat berat dan petugas security perusahaan, yang ketika itu berada di lokasi, akhirnya memilih kabur dan bersembunyi di kawasan hutan yang berada di sekitar lokasi. Mereka hanya bisa menyaksikan dari jauh warga yang sudah emosi, mengobrak-abrik peralatan serta fasilitas milik perusahaan.

Dalam aksinya, ada yang warga yang menggunakan senjata tajam berupa golok dan tojok (alat dodos sawit, red) saat merusakan sejumlah peralatan milik perusahaan.


Ketika dikonfirmasi, Kapolres Inhu AKBP Ari Wibowo SIK, membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Usai menerima laporan dari Polsek Peranap, satu pleton petugas dari Polres Inhu langsung bergerak menuju lokasi, namun karena jarak tempuh hingga 3,5 jam dan harus menggunakan dobel  gardan, petugas tidak bisa cepat mendatangi lokasi. Sehingga aksi anarkis warga tak bisa dicegah," terangnya.

Dikatakan, saat menyisir lokasi, petugas menemukan sejumlah fasilitas milik perusahaan telah rusak akibat dibakar massa. Yang rusak akibat dibakar antara lain dua unit eskavator, satu unit bus dan satu mobil. Selain itu, sebanyak lima unit sepeda motor juga dibakar sedangkan kamp tempat tinggal pekerja perusahaan dirusak, termasuk satu unit mobil lain milik perusahaan.

Menurut Ari Wibowo, belum diketahui secara pasti ,apa yang menjadi pemicu sehingga warga nekat melakukan aksi penyerangan tersebut. Sementara ini, aksi diduga karena warga tidak terima pihak perusahaan membersihkan lahan yang diklaim sebagai milik mereka.

"Kita akan selidiki status lahan yang diprotes warga tersebut. Kita akan lihat apa dasar perusahaan melakukan pembersihan. Begitu juga dengan warga, kita akan selidiki. Kasus ini masih dalam penyelidikan Polisi," jelas Kapolres.

Ditambahkan Ari, untuk tindakan anarkis yang dilakukan warga tersebut, pihaknya juga tengah melakukan identifikasi. Karena secara hukum, aksi kekerasan tersebut tidak bisa dibenarkan. Saat ini, pihaknya juga telah mengantongi sejumlah nama, di mana beberapa di antara mereka diduga sebagai provokator yang membuat emosi warga memuncak dan berakhir dengan aksi kekerasan tersebut.

Pemukulan
Sementara itu, informasi lain menyebutkan, aksi warga tersebut merupakan tindakan balasan, karena dua hari sebelumnya, ada warga desa yang dikabarkan menjadi korban aksi kekerasan yang dilakukan pihak security perusahaan.

Ari tak menampik, hal itu bisa saja menjadi pemicu meledaknya emosi warga. Namun untuk informasi tersebut, pihaknya juga akan melakukan pendalaman terlebih dahulu untuk memastikan benar atau tidaknya informasi tersebut.

Menurutnya, untuk peristiwa pemukulan itu, dikabarkan terjadi di daerah hukum Polsek Kuantan Mudik, Kabupaten Kuansing.

"Yang jelas, saat ini situasi di TKP sudah dapat dikendalikan. Saat ini, kondisi juga sudah mulai kondusif. Namun kita masih tetap melakukan  penjagaan untuk berjaga-jaga supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," terangnya.

Terpisah, aksi penyerangan itu juga dibenarkan Kanit Reskrim Polsek Kuantan Mudik, Ipda Rafidin. Dikatakan, pihaknya ikut memonitor perkembangan di kawasan itu. Namun untuk bertindak, pihaknya tidak berwenang karena kejadian itu berada dalam wilayah hukum Polres Indragiri Hulu.

"Kejadian di daerah Serangge Inhu, bukan diw ilayah hukum Polsek atau Polres kita," ujarnya.

Informasi terakhir malam ini, kabarnya satu orang anggota security PT Rimba Lazuardi yang menderita luka akibat terkena bacokan senjata tajam. Sedangkan pekerja lainnya lari menyelamatkan diri dari amukan massa ke kawasan hutan yang ada di daerah tersebut.***