Sebulan Ambruk Diterjang Banjir

Jembatan di Kuntodarussalam Belum Juga Dibangun

Jembatan di Kuntodarussalam Belum Juga Dibangun

PASIR PENGARAIAN (riaumandiri.co)- Sejak ambruk diterjang banjir pada Senin 8 Februari 2016 lalu, tiga jembatan yang menghubungkan antara desa dan kecamatan di Kecamatan Kuntodarussalam, hingga saat ini tak kunjung dibangun. Akibatnya, sejumlah warga pengendara kendaraan mengalami kecelakaan dengan jatuh ke dasar sungai.

Kejadian ini mendapat reaksi keras dari masyarakat. Warga kecewa karena selain mengancam keselamatan warga juga mengancam ekonomi masyarakat. Alasannya, sejak diterjang banjir jembatan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan roda empat karena jembatan yang dibangun secara swadaya masyarakat hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.

“Sudah hampir sebulan lebih jembatan ini ambruk, dan hingga saat ini belum ada pembangunan yang dilakukan pemerintah. Sementara hasil tani kami menumpuk karena tidak bisa dipasarkan ke Ibukota Kecamatan. Menggunakan sepeda motor kami takut masuk sungai. Apalagi belakangan ini sudah banyak korban berjatuhan,” keluh Sugianto (37) warga Kuntodarussalam kepada Haluan Riau, Rabu (16/3).

Kurangnya perhatian pemerintah terhadap pembangunan jembatan tersebut juga mendapat reaksi keras dari anggota DPRD Rohul, dari fraksi PDIP Zulfami. Dia kecewa karena usulan pembangunan jembatan yang pernah disampaikan kepada Aceng Herdiana, selaku kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten belum jelas.

“Pembangunan jembatan ini seharusnya menjadi prioritas. Di mana penganggarannya bisa dilakukan melalui bantuan penanggulangan bencana. Namun oleh Kepala BPBD saat dikonfirmasi, selalu sibuk dengan tamu-tamunya. Ini kebutuhan rakyat. Apalagi beliau pernah menyampaikan bahwa pembangunan jembatan tersebut telah diusulkan melalui APBN, mana?" tanya Zulfahmi kecewa.

Kekecewaan Zulfahmi tersebut diluapkannya menindaklanjuti laporan masyarakat yang selalu memberitahukan kejadian kecelakaan di jembatan darurat yang dibangun warga tersebut. Sesuai laporan yang diterimanya, selain pengendara kendaraan roda dua terjatuh, kendaraan roda empat juga sudah pernah terjungkal dan masuk kolong jembatan.

“Jembatan ini adalah kepentingan masyarakat,  kasihan masyarakat. Sudah hampir dua bulan, kita belum melihat ada tanda-tanda adanya pembangunan dari Pemerintah. Seharusnya BPBD dengan bijaksana mendesak Pemerintah Pusat atau Provinsi agar segera membangun jembatan ini. Namun, setiap kali ditanya selalu sibuk dengan urusannya,” kesal Zulfahmi.   

Ditempat terpisah Kepala BPBD Kabupaten Rokan Hulu, Aceng Herdiana, saat dihubungi melalui telpon selulernya belum bisa memberikan keterangan sejauhmana usulan pembangunan jembatan tersebut karena saat dibungi beliau sedang ada pertemuan di Pekanbaru.(gus)