Dua Minggu Masuk Kota Siak

Gajah Lalap Kebun Sawit Warga

Gajah Lalap Kebun Sawit Warga

SIAK (riaumandiri.co)-Seekor gajah tungal masuk ke perkebunan dekat pemukiman warga, hingga Selasa (15/3) gajah tersebut masih di semak belukar wilayah Kampung Rawa Air Putih, sekitar 4 km dari ibukota Kabupaten Siak.

Warga semakin panik saat gajah yang buntutnya putus itu melintas di simpang depan kantor Kampung Rawa Air Putih, Senin malam (14/3). Menyikapi kejadian ini, Balai Konservasi Sumberdaya Alam menghadirkan 2 ekor gajah jinak dari minas untuk menggiring gajah tunggal itu ke habitatnya.

"Malam tadi gajah itu melintas depan kantor desa Rawa Air Putih, masyarakat ketakutan. Kalau siang gajah itu tidak keluar, malam dia baru berjalan dan memakan umbut sawit. Kebun sawit saya juga sebagian rusak, batangnya tumbang karena ditendang, umbutnya dimakan," kata Adi warga Rawa Air Putih saat melihat gajah jinak yang baru didatangkan.

Dijelaskan Adi, bukan hanya kebunnya yang dirusak, kebun tetangganya juga habis dilalap gajah tunggal dan buntut puntung itu, sekali berjalan gajah itu melalap 2 baris batang wawit.

Senada disampaikan oleh Juwarni warga Marempan Hulu, ia menjelaskan bahawa gajah tersebut mingu lalu sempat terjebak di sebuah kanal di kampungnya. Dalam kondisi itu sebagian warga ada yang berani mendekat untuk melihat langsung, sebagian mengambil video dan gambar.

"Pas di kanal kelihatannya kecil, tiba sudah naik baru nampak besarnya gajah itu, ada yang ganjil dari gajah tunggal itu, buntutnya tidak ada, sepertinya putus," kata Juwarni.

Sementara Dirman warga Tumang menyampaikan bahwa 2 minggu lalu gajah tersebut berada di kampungnya, masyarakat coba menghalau agar binatang bertubuh tambun itu kembali ke habitatnya, namun malah berjalan semak belukar ke arah kota Siak.

Kepala BKSDA Riau wilayah Siak Supartono saat dikonfirmasi membenarkan adanya gajah tunggal yang merapat ke kota Siak, pihaknya kini sedang melakukan upaya untuk mengembalikan ke habitatnya.
"Kami sudah mendatangkan dua ekor gajah jinak, untuk memanggil gajah liar itu dan menggiring ke habitatnya. Kita giring ke areal Giam Siak Kecil," kata Supartono.

Asisten I Sedakab Siak Fauzi Asni saat dikonfirmasi menyampaikan, Pemkab Siak telah menggelar pertemuan untuk menyelesaikan masalah gajah ini.

 "Hasil pertemuan kami dengan BKSDA dan pihak kepolisian, plan a menggiring gajah itu ke habitatnya, plan B membius gajah itu dan dibawa ke tempat pelatihan gajah," kata Fauzi Asni.
Meski sudah dibuat dua rencana, namun Fauzi Asni mengatakan upaya menggiring gajah ke habitatnya tidak mudah, karena harus melewati beberapa kampung.

"Kalau plan a itu berat, karena harus melewati beberapa kampung, di sana ada pemukiman dan perkebunan warga," kata Fauzi Asni.

Untuk sementara waktu, lanjut Fauzi Asni upaya yang dilakukan adalah menjaga agar gajah itu aman dan tidak menganggu warga, sembari menungu keputusan final mana langkah yang harus dilakukan.

 "Untuk menjalankan plan B, harus melalui beberapa mekanisme, dan prosedurnya harus seizin pemerintah pusat melalui pihak kementrian," kata Fauzi Asni.***