Orang Tua M Fathir Butuh Bantuan Dermawan

Berharap Tumor di Mata Anaknya Bisa Diangkat

Berharap Tumor di Mata Anaknya Bisa Diangkat

Orang tua mana yang tidak menginginkan melihat anaknya lahir dalam keadaan sehat tumbuh dan berkembang seperti layaknya anak-anak seusianya. Si anak tumbuh tanpa memiliki gangguan kesehatan yang menimpa buah hatinya.

Namun apa daya, harapan ternyata tidak sesuai dengan keinginan. Seperti yang dirasakan pasangan suami istri Agus dan Halimah, warga jalan Jambu, RT 01 RW 04, Pangkalan Kerinci Timur, Kecamatan Pangkalan Kerinci.

 Anak yang sangat mereka harapkan ini bernasib kurang beruntung. Buah hati mereka yang berusia dua tahun, M Fathir menderita tumor jinak di bola mata sebelah kiri. Kondisinya sangat mengkhawatirkan bagi kesehatannya.

Sementara di sisi lain keterbatasan ekonomi keluarga ini yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari membuat kedua orang tua M Fathir hanya bisa pasrah dan berharap ada dermawan yang bisa mengulurkan bantuan untuk berobat ke Jakarta.

"Anak saya divonis dokter RSUD Arifin Ahmad menderita tumor jinak. Kami hidup tidak memiliki cukup uang untuk melanjutkan biaya berobat yang menurut analisa dokter harus dilakukan operasi di salah satu rumah sakit di Jakarta.

 Sebelumnya, M Fathir sempat dirawat di RSUD Selasih selama satu pekan, anak kami kemudian dirujuk ke RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru disebabkan alat medis di RSUD Selasih Pangkalan Kerinci tidak bisa melakukan operasi," terang Agus (32), ayah M Fathir yang mengaku mengunakan kartu Jamkesda untuk berobat anaknya.

Selanjutnya di RSUD Arifin Ahmad, bocah ini dirawat selama hampir sepekan.

 Ternyata persoalan semakin runyam buat keluarga sederhana ini. "Saya bingung bercampur kalut, anak saya tidak juga bisa dirawat dan dilakukan operasi di sini, dokter malah memberikan saran agar Fathir dirawat dan dilakukan operasi di Jakarta, untuk mengangkat tumor jinak tersebut," terang Agus yang didampingi istrinya Halima.

Agus mengaku untuk berobat ke Jakarta pastinya dia berpikir panjang. Pasalnya selama ini untuk menutupi kebutuhan hidup keluarga kecilnya itu diperoleh dari hasil menjadi kuli panggul yang hasilnya tak menentu.

 “Nah untuk ke Jakarta sendiri saya tidak memiliki cukup dana, kendati biaya berobat dibantu pemerintah daerah melalui kartu Jamkesda.

 Kan disana butuh dana untuk beli tiket pesawat, biaya makan, padahal bapak tahu kerja saya hanya buruh kuli panggul di Pasar Baru Pangkalan Kerinci, yang satu hari hanya dapat uang hanya Rp40 ribu,” keluhnya.

Di rumah sederhana berdindingkan papan, Halima, ibu M Fathir menceritakan kronologis penyakit yang diderita buah hatinya. Berawal sekira bulan Januari 2016 lalu, Fathir bersama kawan sejawatnya bermain-main di halaman rumah, karena pelipis mata sebelah kiri gatal-gatal lantas digaruk.

 Lama-lama posisi yang digaruk membengkak besar, hingga menutupi mata. Berbagai usaha telah kami lakukan, baik dari pihak medis maupun dari cara kampung (non medis) namun usaha belum berhasil," tutur Halimah dengan berlinang air mata menceritakan penyakit yang diderita M Fahtir.

Saat ini M Fathir dan orang tuanya tinggal rumah reot berdindingkan papan, Jalan Jambu, RT 01 RW 04, Pangkalan Kerinci Timur sangat mengharapkan uluran tangan serta bantuan dari para dermawan untuk meringankan beban.

Kepada calon dermawan yang ingin membantu dapat menghubungi ayah korban atas nama Agus di nomor 081261892888 .***