HADAPI ANCAMAN KARHUTLA

Meranti Perlu Peralatan

Meranti Perlu Peralatan

SELATPANJANG (riaumandiri.co)-Kabupaten Kepuluan Meranti yang menjadi salah satu daerah rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Provinsi, harus mempersiapkan diri melalui peningkatan peralatan. Selain peralatan juga harus ditingkatkan kemampuan personil.

Sehingga jika terjadi musibah kebakaran, maka personil dan peralatan yang memadai akan bisa mengatasi bencana.
"Jadi sangat diperlukan peningkatan peralatan dan juga peningkatan serta penambahan jumlah personil anggota pemadam itu sendiri, "ungkap Bastian, warga Selatpanjang Timur kepada Haluan Riau Kamis kemarin.

Menurut warga ini, sudah saatnya Pemkab Meranti mempersiapkan berbagai peralatan pemadaman  kebakaran. Seperti peralatan mesin pompa, penyediaan mobil pemadam di masi-masing pulau sekaligus penempatan personil juga di masing-masing pulau yang ada.

Sehingga jika terjadi  kebakaran hutan maupun lahan, terutama di luar Pulau  Tebingtinggi, maka musibah itu bisa langsung ditangani,"kata Bastian.

"Bak pepatah mengatakan, sebelum hujan kita sudah harus menyediakan payung. Jangan kita setelah basah kuyub dibantai hujan, baru kita mencari  payung. Itu tindakan konyol,”sebut dia lagi.

Dijelaskannya, sebagai daerah rawan terjadinya kebakaran, Pemkab Meranti setiap tahun anggaran harus mengadakan peningkatan peralatan.

Sehingga pada akhirnya semua fasilitas dan kelengkapan berperang melawan si jago merah tersebut akan bisa terpenuhi. Sebab jika dianggarkan dalam jumlah besar pada satu tahun anggaran, tentu tidak mungkin. Tapi harus dianggarkan setiap tahun anggaran sehingga setiap tahun Meranti memiliki peralatan yang terus menuju kelengkapan.

Tidak seperti saat ini, hanya ada dua mobil damkar dan belum didukung oleh peralatan yang memadai. Begitu juga dengan keberadaan personil yang dirasakan masih minim.

Sebab Meranti terdiri dari beberapa pulau yang tentu saja baik peralatan maupun personil harus di tempatkan di masing-masing pulau yang ada.

Dengan demikian jika terjadi kebakaran di Pulau Rangsang misalnya dan juga terjadi kebakaran di pulau lainnya, tentu masing-masing unit akan bisa bergerak secara bersamaan pula.

"Jadi tidak hanya mengandalkan konsep keberadaan pemadam yang hanya diposisikan di ibukota kabupaten seperti saat ini,”kata dia lagi.

Ditambahkan lagi, kepada tim TPAD maupun pihak legislatif hendaknya benar-benar memahami arti keberadaan peralatan kebakaran tersebut. Sehingga usulan dari instansi teknis terkait tidak senantiasa kandas saat pembahasan anggaran.

Kita juga jangan lupa bagaimana kalangkabut semua pihak saat api terjadi hampir  di seluruh pulau yang ada di Meranti tahun 2014 lalu.

"Untuk itu semua pihak harus bersetuju bagaimana Meranti memiliki pasukan pemadam yang kuat dan didukung dengan peralatan yang memadai,”pungkas dia.***